Tim dari Boeing Akan Bantu Cari Pesawat Lion Air JT 610 Hari Ini

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Personel Palang Merah Indonesia membawa kantong jenazah ketika evakuasi pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kerawang, di Posko Penyelamatan Lion Air, Dermaga JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
31/10/2018, 08.23 WIB

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapat bantuan dari lima negara untuk mencari bangkai dan kotak hitam Lion Air JT 610. Dari Amerika Serikat, ada tim dari National Transportation Safety Bureau (NTSB) dan pabrikan pesawat Boeing.

Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan, selain AS, empat negara lain yang mengirim bantuan adalah Singapura melalui Transport Safety Investigation Bureau (TSIB), Air Accident Investigation Bureau (AAIB) Malaysia, Junta de Investigation de Accidentes de Aviation Civil (JIAAC) Argentina, serta otoritas penerbangan dari Arab Saudi.

"Respons sangat cepat dan kami tanggapi," kata Ony dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (30/10).

Ony mengatakan, 10 orang dari tim NTSB dan Boeing dijadwalkan datang hari ini, Rabu (31/10). Boeing sendiri mengirimkan tim teknisi yang mengetahui seluk-beluk pesawat. "Mereka perwakilan terakreditasi," kata dia.

(Baca juga: KNKT: Lion Air JT 610 Tidak Meledak di Udara)

Saat ini baru tim dari Singapura yang telah merapat ke perairan Tanjung Karawang. Ony mengatakan, TSIB membawa alat bernama hydrophone yang dapat mendeteksi Underwater Located Beacon (ULB) yang menempel kotak hitam.

Menurutnya, bantuan asing merupakan hal yang biasa dalam dunia penerbangan setelah notifikasi hilangnya pesawat disiarkan. "Tapi tetap pimpinan (pencarian) Indonesia, dalam hal ini KNKT," kata dia.

Pihak Lion Air pada Senin (29/10) lalu menyatakan ada dua Warga Negara Asing (WNA) yang menjadi penumpang pesawat JT-610 tujuan Bandara Soekarno Hatta-Pangkal Pinang. Keduanya adalah Kapten (Pilot) Bhavye Suneja yang berkewarganegaraan India serta satu penumpang asal Italia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution