Penggalangan dana untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, serta Sulawesi Tengah diharapkan dapat menghimpun sedikitnya Rp 10 miliar. Pengumpulan donasi akan dilakukan resmi pada 5 Oktober 2018 melalui konser amal yang menghadirkan sekitar 100 seniman musik.
Pihak yang terlibat dalam konser kemanusiaan tersebut di antaranya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ikatan Alumni UI, Kadin Indonesia, serta komunitas biduan. Selain itu, Tokopedia dan Kitabisa.com turut serta sebagai platform donasi.
Meskipun gala dana tersebut belum dihelat tetapi sampai dengan Rabu (3/10) sudah terkumpul donasi Rp 4,8 miliar. Kolaborasi filantropi ini tidak hanya untuk penanganan pada saaat darurat bencana tetapi berkesinambungan sampai fase rehabilitasi.
(Baca juga: Kominfo Sebut 49% Infrastruktur Telekomunikasi di Sulteng Pulih)
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, seluruh pihak perlu bersinergi membantu penanganan bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sulteng. Pasalnya, kejadian semacam ini melumpuhkan sendi ekonomi maupun sosial masyarakat setempat.
"Pelaku ekonomi kreatif juga banyak sekali yang kehilangan aset, seperti mesin produksi dan sebagainya," katanya dalam konferensi pers terkait gala dana untuk Palu dan sekitarnya, di Jakarta, Rabu (3/10).
Triawan sendiri bakal naik panggung bersama Elek Yo Band sebagai pemain keyboard. Grup band ini beranggotakan sejumlah menteri kabinet kerja. Seniman musik lain yang turut ambil bagian ialah Tulus, Raisa, Titi DJ, dan Afgan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan menuturkan, bantuan untuk daerah yang dilanda bencana alam tidak hanya berbentuk fisik. Aspek nonfisik juga perlu didukung, seperti aktivitas psikososial untuk masyarakat.
"Yang juga butuh bantuan adalah pada fase rehabilitasi karena banyak masyarakat yang trauma. Kadin berkoordinasi dengan setiap perwakilan kami di daerah-daerah termasuk Kadin Sulteng. Kadin dukung penuh," ucapnya.
(Baca juga: BKPM: Donatur Internasional Tawarkan Dana dan Jasa untuk Tsunami Palu)
Penyaluran atau distribusi donasi akan digarap oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) melalui Community Development Center mereka. Iluni UI memastikan bahwa pihaknya tidak hanya mengawal periode tanggap bencana melainkan sampai rehabilitasi.
"Harapan kami adalah bagaimana agar kalau ada kondisi darurat seperti ini, kita semua selalu siap. Kita juga jangan tergantung kepada pemerintah karena pemerintah banyak yang harus diurus," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Iluni UI Arief Budhy Hardono.
Community Development Center (Comdev) adalah bagian dari Iluni UI yang bergerak di bidang pelayanan dan bantuan masyarakat. Selama dua tahun terakhir, Comdev Iluni UI terllibat di dalam penanganan bencana di Garut, Aceh, dan Lombok.