Telusuri Dugaan Keterlibatan Jenderal, Polri Akan Temui Novel Baswedan

Laily Rachev - Biro Pers Setpres
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras di konferensi pers, Senin (31/7)
Editor: Yuliawati
31/7/2017, 20.34 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan menyiapkan tim untuk mengorek keterangan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nobel Baswedan di Singapura. Polisi hendak menelusuri keterangan Novel mengenai jenderal polisi yang diduga terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya pada April lalu.

“Berkaitan dengan adanya informasi dari saudara Novel Baswedan yang disampaikan ke media massa, mengenai dugaan adanya jenderal polisi, sudah kami sampaikan ini perlu kami tindak lanjuti dengan mendengar keterangan dari Novel secara langsung,” kata Tito dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (31/7).

Tito telah meminta pihak KPK turut menemani tim Polri tersebut, dan Ketua KPK Agus Raharjo telah menyatakan kesediaannya untuk ikut ke Singapura. "Sehingga informasi yang kami dapat objektif," kata Tito.

Selama penyelidikan yang berlangsung sejak April lalu, polisi telah melakukan pemeriksaan kepada 59 saksi dan memeriksa empat orang yang sempat dicurigai terlibat dalam penyiraman air keras. Empat orang ini kemudian dilepaskan karena memiliki alibi tak terkait dengan penganiayaan.

(Baca: Kapolri Buka Sketsa Pelaku Air Keras, Beda Versi dengan Novel Baswedan)

Dari rangkaian pemeriksaan, kata Tito, polisi tak menemukan indikasi yang menghubungkan dengan seorang jenderal polisi. “Tidak ada (kaitan dengan jenderal)”.

Tito menjelaskan Presiden Joko Widodo memintanya untuk menjelaskan perkembangan penanganan kasus dugaan penganiayaan terhadap Novel Baswedan. “Beliau memerintahkan agar dituntaskan sesegera mungkin, itu perintah beliau. Tapi tadi kami sudah sampaikan langkah-langkah yang kami lakukan, prinsip kami ingin agar sesegera mungkin. Tapi kadang-kadang ada kendala-kendala di lapangan,” kata Tito.

Halaman: