Anggota Brimob Ditusuk Usai Salat, Tim Gegana Ledakkan Tas Hitam

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Anggota Gegana bersiap meledakkan tas yang diduga milik pelaku penikaman anggota Brimob di depan Masjid Falatehan, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/6).
1/7/2017, 00.39 WIB

Dua anggota brimob diserang orang tak dikenal usai menunaikan salat Isya berjamaah di Masjid Falatehan, sebelah Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) malam. Pelaku penyerangan tewas ditembak polisi. Satu tas berwarna hitam diledakkan Tim Gegana. 

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan memaparkan penyerangan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika itu, anggota brimob dan masyarakat sipil baru saja usai menjalankan salat berjamaah. Tiba-tiba, pelaku datang dari sebelah kanan barisan dan meneriakkan “thagut” lalu mengeluarkan pisau sangkur dan menyerang anggota brimob.

“Setelah salam, pelaku mengeluarkan senjata tajam atau pisau langsung menusukkan atau menyabetkan ke pipi dua anggota kami. Mungkin tujuannya leher, tapi karena anggota kami melakukan penangkisan sehingga kena pipi,” kata Iriawan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) malam.

Setelah melakukan penyerangan, pelaku keluar dari Masjid dan berlari ke arah Terminal bus Blok M. Pelaku diperingatkan aparat polisi untuk berhenti. Namun, pelaku justru berbalik arah dan menyerang kembali aparat. Alhasil, aparat mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan pelaku. Pelaku pun dilaporkan tewas di tempat kejadian.

Dua anggota brimob yang menjadi korban diketahui bernama AKP Dede Suhatmi dan Bripka Syaiful Bakhtiar. Kedua korban kini tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Sementara itu, jenazah pelaku dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.

Hingga kini, polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus penyerangan tersebut. Iriawan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan identitas pelaku meski ditemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Mulyadi.

Saat ini, polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Masjid Falatehan. Berdasarkan pantauan, Tim Gegana meledakkan tas berwarna hitam yang diduga berisi bom pada pukul 23.42 WIB.

Polisi juga telah mengumpulkan barang bukti lainnya, seperti pisau dan satu sepeda motor yang diduga milik pelaku. Selain itu, polisi telah memeriksa saksi di sekitar TKP. "Saksi-saksi tadi ada dari yang jaga warung, satpam, (sopir) taksi Grabcar, ada yang lain-lain yang akan kami dalami, termasuk anggota sendiri yang melihat pelaku tersebut," ucap Iriawan.

Polisi juga masih mendalami keterkaitan pelaku dengan jaringan teroris ataupun penyerangan di Markas Polda Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pada Minggu (25/6), pos penjagaan di Mapolda Sumut diserang dua orang tak dikenal sekitar pukul 03.00 WIB. Satu orang polisi tewas. Sebanyak empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya merupakan penyerang. Satu penyerang tewas ditembak polisi.