“Dukungan semua pihak sangat diperlukan supaya target onstream bulan April dari tiga proyek tersebut tidak meleset,” kata Budi di Cilegon, Jawa Barat, Jakarta (7/4). 

Adapun enam proyek lainnya yang akan onstream adalah  proyek fasilitas produksi Madura BD oleh Husky CNOOC  Madura  Ltd. Kapasitas produksinya sebesar 6.600 bph untuk minyak, dan 110 mmscfd untuk gas. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi mulai bulan depan.

(Baca: Awal 2017, Kontraktor Migas Sudah Mulai Mengebor 20 Sumur)

Ada juga proyek Sumpal Compression oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd berkapasitas 310 mmscfd dan akan beroperasi pada Juni 2017. Proyek Jangkrik oleh Eni Muara Bakau Ltd dengan kapasitas 450 mmscfd, akan berproduksi pertama kali pada Juli 2017.

Kemudian proyek PHE 24 oleh PHE WMO, yang bisa memproduksi 100 bph minyak dan 10 mmscfd gas. Proyek ini mundur dari target sebelumnya yang direncanakan bisa beroperasi pada November 2016. Alhasil proyek ini ditargetkan bisa berproduksi pada September 2017. 

Terakhir, proyek milik Chevron Pacific Indonesia yakni Petapahan Waterflood Facility Upgrade, fasilitas produksinya sebesar 9.000 bph dan akan beroperasi pada September 2017.

Halaman: