Setelah berhasil mengembangkan Lapangan Banyu Urip di Bok Cepu, ExxonMobil mengajukan rencana pengembangan Lapangan Kedung Keris kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kalau berjalan sesuai rencana, ExxonMobil berpeluang mendapatkan tambahan cadangan minyak dari lapangan tersebut.
Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Cepu Limited Ltd Erwin Maryoto mengatakan, pihaknya menemukan cadangan minyak di Lapangan Kedung Keris pada 2011. Lapangan tersebut merupakan bagian dari wilayah kerja Blok Cepu, yang terletak di Desa Sukoharjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (Baca: Kisruh Lahan Blok Cepu, SKK Migas Tunggu Keputusan Gubernur)
Berdasarkan situs resmi ExxonMobil, pemboran sumur Kedung Keris-1 dilakukan di daratan hingga kedalaman 7.032 kaki atau 2.143 meter. Sumur ini bersinggungan dengan lapisan minyak setebal 561 kaki atau 171 meter di zona karbonat sasaran. Letaknya 14 kilometer dari Lapangan Banyu Urip yang ditemukan pada 2001.
Erwin mengatakan, Lapangan Kedung Keris memiliki cadangan yang dapat diproduksi sekitar 20 juta barel. Sayangnya, dia belum bisa memastikan waktu produksi lapangan tersebut karena masih menunggu persetujuan rencana pengembangan lapangan atau Plan of Development (PoD) dari SKK Migas. “Kami sedang mengajukan Plan of Development (PoD),” kata dia kepada Katadata, Selasa (5/4).
(Baca: BPK Telusuri Potensi Kerugian Negara Penjualan Minyak Blok Cepu)
Mengacu Pedoman Tata Kerja (PTK) SKK Migas Nomor 072/PoD/2010, tentang PoD, ExxonMobil tidak perlu lagi meminta persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengembangkan Kedung Keris. Persetujuan cukup diberikan oleh SKK Migas. Alasannya, Kedung Keris ini bukan merupakan lapangan yang berproduksi pertama kali.
Jika seluruh data PoD yang diajukan oleh ExxonMobil untuk mengembangkan Lapangan Kedung Keris sudah lengkap, maka SKK Migas akan memproses dokumen tersebut selama 30 hari yang meliputi 12 tahapan dalam proses tersebut. Salah satunya seperti tahapan evaluasi legalitas dan prinsip penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab (good governance).
Setelah PoD selesai dan siap berproduksi, minyak dari Lapangan Kedung Keris akan dialirkan dan diolah di fasilitas produksi utama atau central processing facility (CPF) Proyek Banyu Urip di Blok Cepu. Jadi, dapat menambah produksi dari Blok Cepu. Saat ini produksi puncak Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu mencapai 165.000 barel per hari (bph). Puncak produksi itu juga hanya dapat berlangsung selama tiga tahun. Setelah itu produksi akan menurun. (Baca: SKK Migas Sebut Jokowi Akan Rayakan Puncak Produksi Blok Cepu)
Sementara itu, SKK Migas sampai saat ini belum mau menjelaskan lebih detail perihal PoD Lapangan Kedung Keris. Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Gunawan Sutadiwiria hanya mengatakan, sudah menerima proposal dari Exxon. "Kedung Keris sudah diajukan PoD-nya dan masih dievaluasi oleh SKK Migas," ujar Gunawan kepada Katadata, Senin (4/4).
Kontributor: Anggita Rezki Amelia