BLOK MIGAS: Berita Blok Migas Indonesia Terkini Hari Ini

Kementerian ESDM meminta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk mengambil langkah terhadap blok migas potensial tapi tidak diusahakan (idle).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan belum mendapat informasi resmi dari Eni. Proyek-proyek yang dioperasikan perusahaan di Tanah Air masih berjalan sesuai rencana.

PT Pertamina (Persero) didorong untuk ikut mengelolai Blok Andaman. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut langkah tersebut demi mempercepat produksi blok migas tersebut.

Repsol telah menyelesaikan tender FEED untuk proyek pengembangan Lapangan Kaliberau Blok Sakakemang, dengan PT Synergy Engineering sebagai pemenang tender.

Kementerian ESDM akan melelang 54 blok migas hingga 2028. Adapun 57% dari jumlah tersebut berada di wilayah Indonesia Barat.

SKK Migas mengungkapkan sudah banyak perusahaan yang tertarik, termasuk perusahaan dari AS, untuk mengelola WK Akimeugah di Papua, namun terkendala lokasinya yang berada di Taman Nasional Lorentz.

SKK Migas menyebutkan ada empat perusahaan yang tertarik mengelola Blok Andaman III yang ditinggalkan Repsol dan Petronas.

Jadwal produksi atau on stream Blok Tuna di Laut Natuna Utara berpotensi mundur dari target 2026 menjadi 2027.

SKK Migas menjadwalkan pengeboran WK Agung I dan II di lepas pantai Bali dan Jawa Timur pada 2026. Saat ini eksplorasi pada dua WK migas ini baru menyelesaikan tahap studi seismik.

Pemerintah masih menunggu progres penggantian operator Blok Tuna yang dikelola oleh perusahaan Rusia, Zarubezhneft. SKK Migas mengungkapkan negosiasi pergantian operator dilakukan secara B to B.

PT Pertamina (persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan ENI S.P.A untuk menjajaki sejumlah blok migas international.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi kandungan minyak hingga 5 miliar barel di Lapangan Buton, Sulawesi.

Investasi Pertamina di Blok Mansouri Iran tertunda seiring adanya konflik dengan Israel. Meski begitu proyek ini sudah tertunda sejak 2018 akibat sanksi ekonomi AS terhadap Iran.

Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa Venezuela, pemilik cadangan minyak terbesar di dunia, telah menawarkan pengelolaan sejumlah blok migas kepada Indonesia. Namun sanksi AS menjadi kendala.

Calon perusahaan pengelola Blok Tuna pengganti Zarubezhneft yang terdampak sanksi negara Barat terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina semakin mengerucut. Kini ada tiga calonperusahaan potensial.