Impor Tinggi, Indonesia Perlu Pabrik Ponsel Lokal

Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
6/12/2013, 00.00 WIB

Apalagi industri pembuatan komponen-komponen berpresisi tinggi seperti semikonduktor dan kristal cari telah semakin terspesialisasi dan perakitannya semakin mudah. Iii mendorong munculnya produsen-produsen baru di sektor ini.

Terry Gou, Chairman Hon Hai Precision Industry, perusahaan elektronik terbesar di Taiwan pada Oktober lalu telah menyatakan ingin membangun pabrik di Indonesia pada 2014. Sementara produsen lokal, seperti PT Hartono Istana Teknologi, produsen merek Polytron juga telah memproduksi merek smartphone sendiri.

Demikian pula dengan PT Aries Indo Global, produsen merek Evercross telah menyediakan dana Rp 1 triliun atau sekitar US$ 83,5 juta untuk membangun pabrik pada 2014.

Kementerian Keuangan dikabarkan tengah menyusun revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 130/ 2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan atau yang biasa disebut Tax Holiday. Revisi tersebut untuk memudahkan industri yang ingin berinvestasi di Indonesia. Dalam peraturan tersebut investasi yang dapat insentif minimal Rp 1 triliun, dalam revisi diturunkan menjadi Rp 500 miliar ? 750 miliar. 

Sumber: Nikkei Asian Review

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira, Muhammad Kahfi