Saham Emiten Batu Bara Diprediksi Naik Tahun Ini

Arief Kamaludin | KATADATA
www.adaro.com
Penulis:
Editor: Arsip
28/2/2014, 00.00 WIB

KATADATA ? Kinerja saham emiten-emiten batu bara diprediksi akan membaik pada tahun ini. Konsensus analis memperkirakan saham-saham tersebut akan mencetak keuntungan, setelah selama setahun lalu harganya turun.

Berdasarkan data yang dihimpun dari sekitar 20 analis, umumnya mereka memproyeksikan harga saham emiten batu bara akan meningkat. Rata-rata potensi kenaikan antara 10-30 persen dari harga penutupan kemarin.

PT Bukit Asam Tbk misalnya, rata-rata harga sahamnya diprediksi akan mencapai Rp 12.211 per lembar dalam 12 bulan ke depan. Harga tertinggi yang diprediksi analis sebesar Rp 15.900 per saham, sedangkan yang terendah Rp 8.300 per saham.

Alhasil, saham Bukit Asam memiliki potensi upside yang cukup tinggi. Hal ini membuat potensi keuntungan yang dapat diperoleh mencapai 31 persen jika dibandingkan harga penutupan Kamis (27/2) sebesar Rp 9.350 per saham.
(Baca juga: Diskon Saham Pertambangan di Atas 70 Persen)

Begitu pula dengan saham PT Harum Energy Tbk yang diprediksi mencapai Rp 3.055 dalam 12 bulan ke depan. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham Harum Energy sebesar Rp 2.375, sehingga potensi kenaikannya mencapai 29 persen.

Potensi kenaikan juga diprediksi terjadi pada PT Adaro Energy Tbk. Dalam 12 bulan ke depan, rata-rata harga saham emiten ini berkisar Rp 1.175 per saham. Diprediksi potensi kenaikannya mencapai 24 persen dibandingkan harga penutupan kemarin. Adapun potensi kenaikan terendah adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk yang diprediksi sebesar Rp 29.226 dalam 12 bulan ke depan, sehingga potensi kenaikannya hanya sebesar 10 persen.

Andy Wibowo Gunawan, analis Sucorinvest, menyebutkan harga batu bara pada tahun ini berpotensi meningkat seiring dengan naiknya harga minyak mentah. Menurutnya, harga batu bara berkorelasi erat dengan harga minyak. Biasanya, kata dia, selisih antara harga minyak dengan batu bara berkisar 17-25 persen.

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira