Kebut Tes, Pemerintah Alihkan Mesin PCR HIV untuk Deteksi Virus Corona

ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.
Ilustrasi kegiatan laboratorium biomolekuler RS Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Pemerintah menggunakan mesin PCR HIV untuk deteksi Covid-19.
13/5/2020, 17.43 WIB

Berbagai cara digunakan pemerintah untuk memacu jumlah tes virus corona Covid-19. Salah satunya dengan menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) guna memeriksa sampel corona.

Saat ini dua rumah sakit di DKI telah menggelar 2.592 tes dengan PCR HIV untuk mendeteksi corona. Sedangkan RS di Papua sudah melakukan 1.440 tes dengan alat serupa. Provinsi lainnya adalah Jawa Timur (768 tes), Nusa Tenggara Timur (480 tes), dan DI Yogyakarta (480 tes).

“Artinya semakin banyak tes yang bisa dilakukan,” kata Juru bicara nasional penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (13/5).

(Baca: Pemerintah Mulai Gunakan Mesin Uji TBC untuk Deteksi Corona Pekan Ini)

Dia juga mengatakan penambahan alat serupa akan dilakukan di Pulau Nias (Sumatera Utara), Kalimantan Tengah, Papua Barat, serta Maluku Utara.

Selain itu pemerintah juga telah menggunakan tes cepat molekuler pendeteksi tuberculosis (TBC) untuk memeriksa spesimen corona. Yurianto menjelaskan sudah ada 6.300 cartridge pendukung TCM yang disebar ke 64 rumah sakit di 30 Provinsi.

“Jadi sekarang Kabupaten Kepulauan Yapen di Papua bisa memeriksa (spesimen) Covid-19 secara mandiri,” kata Yurianto.

Hingga rilis data virus corona hari Rabu (13/5), jumlah pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan mencapai 169.195 spesimen. Dari angka tersebut, 168.557 menggunakan PCR dan 638 dengan TCM.

Sedangkan jumlah kasus yang diperiksa mencapai 123.572 orang “Kami mendapatkan positif 15.438 dan negatif 108.134 sampel,” kata Yurianto.

(Baca: Ancaman Gelombang Kedua Virus Corona dari Pelonggaran Lockdown & PSBB)