Gerhana matahari cincin akan terjadi pada 21 Juni nanti. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan masyarakat di Indonesia dapat melihat gerhana itu secara sebagian.
Peristiwa langka itu dapat disaksikan dengan jelas di Arab Saudi, Pakistan, India, Tiongkok, dan Taiwan. “Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku dapat melihatnya sebagian,” kata Peneliti Lapan Rhorom Priyatikanto di Jakarta, Kamis (18/6), dikutip dari Antara.
Waktu pengamatan terbaiknya sekitar pukul 15.00 WIB. Di Sumatera, gerhana berlangsung pukul 14.30 sampai 15.30 WIB. Di Sulawesi, gerhana terjadi sekitar 30 menit setelah waktu tersebut.
(Baca: Telat Melihat Supermoon Tadi Malam, Berikut Jadwal Berikutnya)
Apa Itu Gerhana Matahari Cincin?
Fenomena antariksa ini terjadi ketika matahari tertutup bulan dan tersisa bagian tepinya yang tak tertutup. Bagian yang tidak tertutup itu kalau dilihat dari bumi bentuknya seperti cincin.
Rhorom mengatakan posisi bumi, bulan, dan matahari hampir segaris ketika gerhana terjadi. Bulan sedikit jauh dari bumi sehingga tampak lebih kecil dan tak bisa menutupi seluruh piringan matahari.
Melansir dari CNN, gerhana matahari biasa terjadi sekitar dua minggu sebelum atau setelah gerhana bulan. Kejadian gerhana bulan terjadi pada 5 Juni lalu dan yang berikutnya pada 5 Juli 2020.
(Baca: Langit di Bulan April: Super Pink Moon hingga Hujan Meteor Lyrid)
Bagaimana Cara Melihat Gerhana Matahari Cincin?
Untuk melihat gerhana matahari, perlu memakai filter khusus yang dapat menapis 99,99% cahaya matahari yang membahayakan mata. Peralatan yang aman adalah kamera pinhole atau kamera lubang jarum, kacamata anti-sinar matahari, binokular atau teleskop serta kamera DSLR berfilter.
Pandangan sekilas ke cahaya terang matahari sangat berbahaya karena dapat merusak retina. “Gerhana matahari masih terlalu terang untuk dilihat dengan mata tidak terlindungi,” kata Associate Director NASA Alex Young, dikutip dari CNN.
Berikut tips keselamatan melihat gerhana matahari menurut American Astronomical Society:
- Selalu periksa filter matahari sebelum dipakai. Jika tergores, tertusuk, sobek, atau rusak, segera buang dan ganti dengan yang baru.
- Selalu awasi anak-anak yang memakai filter matahari.
- Jika Anda memakai kacamata minus atau plus, letakkan kacamata khusus gerhana di atasnya.
- Jangan melihat gerhana matahari yang sebagian terhalang melalui kamera, teleskop, teropong, atau perangkat optik lainnya yang tidak berfilter.
- Filter surya harus dipasang pada bagian depan teleskop, teropong, lensa kamera atau peralatan optik lainnya.
(Baca: 11 Januari 2020, Gerhana Bulan Penumbra Akan Muncul di Indonesia )