Fokus Pemulihan Imbas Covid, Kemenhub Usulkan Anggaran Rp 41,3 T

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR, Kemenhub mengajukan anggaran Rp 41,3 triliun pada 2021.
Editor: Ekarina
23/6/2020, 15.04 WIB

Kementerian Perhubungan (Kememhub) mengusulkan pagu anggaran indikatif di tahun 2021 sebesar Rp 41,3 triliun. Anggaran ini bakal difokuskan untuk empat program pemulihan ekonomi pascapandemi virus corona

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, alokasi anggaran tersebut antara lain akan difokuskan untuk pemulihan industri, pariwisata, dan investasi. Selain itu, dia pun menyebut terdapat program reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jarring pengamanan sosial dan reformasi sistem ketahanan bencana dari alokasi anggaran.  

“Program kami mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dan sesuai dengan renstra (rencana strategis),” tutur Budi Karya dalam rapat kerja virtual bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (23/6).

(Baca: Ada Permenhub Baru, Keluar Masuk Jakarta Tetap Perlu Kantongi SIKM)

Secara rinci,  pagu anggaran tersebut menurutnya akan dialokasikan untuk belanja pegawai sebesar Rp 3,9 triliiun, belanja barang operasional Rp 2,8 triliun dan belanja barang non-operasional sebesar Rp 34,5 triliun. Sedangkan pendanaan Kementerian bersumber dari rupiah murni sebesar Rp 30,2 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 3,3 triliun, Badan Layanan Umum (BLU) Rp 1,6 triliun, PIN Rp 806 miliar dan SBSN Rp 5,3 triliun.

Pada rencana kegiatan anggaran (RKA), Kemenhub akan memperioritaskan pembangunan Terminal A di 18 lokasi. Selain itu, pada sektor transportasi darat ada juga program penyelenggaraan keperintisan angkutan jalan dan penyeberangan, subsidi angkutan umum perkotaan.

"Selanjutnya, pembangunan tujuh unit kapal penyeberangan perintis dan peningkatan sertifikasi registrasi uji tipe elektronik," kata Budi Karya.

Tak hanya itu, pada program prioritas di sektor perkeretaapian dan transportasi udara, Kemenhub bakal memprioritaskan pembangunan jalur Makassar-Parepare, Sulawesi Selatan dan membangun jalur ganda Bogor-Sukabumi, Jawa Barat serta elektrifikasi jalur KA lintas Solo Balapan-Solo Jebres,.

Berikutnya, pembangunan jalur kereta api Bandara Kulonprogo dan peningkatan jalur kereta api di Sumatera. 

(Baca: Penumpang Dibatasi 70%, Maskapai Boleh Naikkan Harga Tiket Pesawat)

Sedangkan untuk transportasi udara, Kemenhub bakal membangun jembatan udara sebanyak 37 rute di Papua dan melanjutkan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan sejumlah konsorsium di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur dengan investasi sebesar Rp 1,2 triliun.

"Kami meminta untuk mendorong optimalisasi Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) atau Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata dia.

Adapun anggaran belanja Kemenhub pada awal tahun ini telah disepakati sebanyak Rp 43 triliun. Namun, dengan adanya pandemi virus corona, anggaran mengalami pemangkasan Rp 10 triliun menjadi Rp 33 triliun. 

Untuk program penanggulangan wabah, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp 303 miliar. Kemudian, kegiatan bakti sosial dianggarkan Rp 6,2 miliar dan untuk program padat karya Rp 5,9 triliun. 

Reporter: Tri Kurnia Yunianto