Hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik Universitas Airlangga mencatat 47,8% masyarakat Indonesia masih memiliki kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah terkait penanganan Covid-19. Sementara, 43,3% masyarakat memiliki kepercayaan yang sedang.
"Masyarakat yang memiliki kepercayaan rendah terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19 ada 9%," kata Koordinator Analisis Penelitian Puspek Unair Fahrul Muzaqqi dalam diskusi virtual, Selasa (14/7).
Fahrul mengatakan, Puspek Unair membagi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam penanganan corona menjadi lima variabel, yakni implementasi sistem penanganan, efektivitas PSBB, kondisi struktural pemerintah, komunikasi kebijakan, dan dukungan politik kepada Presiden Joko Widodo.
Pada variabel pertama, ada 46,5% masyarakat Indonesia yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap implementasi sistem penanganan corona. Sebanyak 45,3% responden memiliki kepercayaan sedang terhadap implementasi sistem penanganan corona. "Secara nasional, masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan rendah hanya 8%," kata Fahrul.
Pada variabel kedua terkait efektivitas PSBB, 51,8% masyarakat Indonesia memiliki tingkat kepercayaan tinggi kepada pemerintah. Sebanyak 41,4% responden memiliki tingkat kepercayaan sedang. Sementara, ada 6,9% responden yang memiliki tingkat kepercayaan rendah.
(Baca: Jokowi Instruksikan Perwira Muda TNI-Polri Ikut Atasi Krisis Corona)
Pada variable ketiga, 42,8% masyarakat Indonesia memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terkait dengan kondisi struktural pemerintah. Lalu 40,1% responden memiliki kepercayaan sedang dan 17,1% responden memiliki tingkat kepercayaan rendah. "Tingkat kepercayaan rendah terkait ini agak naik dibanding dua variabel yang awal," kata Fahrul.
Pada variabel keempat terkait komunikasi kebijakan, ada 47,1% masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi terhadap komunikasi kebijakan pemerintah. Lalu 38,5% responden memiliki tingkat kepercayaan sedang. "Secara nasional, masyarakat yang tingkat kepercayaannya rendah terhadap komunikasi kebijakan pemerintah sebesar 14,40%," kata dia.
Pada variabel kelima, masyarakat Indonesia dengan dukungan politik yang tinggi kepada Jokowi mencapai 82%. Angka ini jauh melampaui berbagai variabel sebelumnya.
Hanya 11,6% responden memiliki tingkat dukungan politik yang sedang kepada Jokowi. Sementara, 6,4% resonden memiliki tingkat dukugan politik yang rendah kepada Jokowi.
"Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dukungan politik yang sangat besar kepada Presiden tidak selalu berbanding lurus dengan persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah," kata Fahrul.
(Baca: Mengurai Permasalahan Penanganan Covid-19 di Papua)
Sebagai informasi, survei Puspek Unair dilakukan pada 3-18 Juni 2020. Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Survei ini menggunakan metode cluster random sampling dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Adapun, tingkat kesalahan atau margin of error dalam survei ini sebesar 3,4%.
Secara metodologi, survei ini memiliki kelemahan karena teknik penelitiannya belum mencerminkan populasi masyarakat Indonesia secara ideal. Selain itu, pengumpulan data dalam survei ini hanya menggunakan kuesioner daring.
Peningkatan kasus baru corona di Tanah Air hingga kini masih tinggi. Jumlah tambahan kasus pada Senin (13/7) mencapai 1.282 orang. Total Kasus mencapai 76.981 dengan 36.689 pasien dinyatakan sembuh dan 3.656 orang meninggal dunia, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.