Masyarakat Sering Lupa Terapkan Protokol Kesehatan di Tempat Makan

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut banyak masyarakat yang sering lupa menerapkan protokol kesehatan pencegahan corona di tempat makan, terutama saat jam istirahat kerja.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
16/7/2020, 19.55 WIB

Pemerintah telah membuat sejumlah protokol kesehatan agar masyarakat terhindar dari penularan virus corona. Namun, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut masyarakat sering lupa menerapkan protokol kesehatan saat berada di tempat makan, terutama saat jam istirahat kerja. 

Banyak masyarakat yang masih menganggap tempat makan sebagai lokasi yang pas untuk mengobrol panjang bersama rekan kerja  Padahal lokasi tersebut rawan penularan corona. "Protokol kesehatan justru harus lebih ketat dilaksanakan," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (16/7).

Ia pun mengimbau masyarakat untuk bisa mengubah kebiasaan lama tersebut. Jaga jarak tetap harus diterapkan di tempat makan ketika jam istirahat kerja.

(Baca: Kasus Corona Masih Tinggi, Bioskop di Jakarta Batal Buka pada 29 Juli)

Lingkungan di tempat makan juga harus dipastikan memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain itu, ia menyarankan masyarakat untuk tidak berbicara sama sekali selama makan bersama orang lain dan membawa peralatan makan sendiri.

Sebab, terkadang tak diketahui apakah orang yang tengah makan bersama bebas dari corona atau tidak.  "Bersama orang dari kantor mana juga kita tidak tahu. Oleh sebab itu, sebaiknya makan tidak bicara. Segera selesaikan dan segera tinggalkan tempat itu," kata Yurianto

Selain di tempat makan, Yurianto juga meminta masyarakat tetap  menerapkan protokol kesehatan di kantor. Apalagi, jika ruangan kantor tidak memiliki kualitas sirkulasi udara yang bagus.

(Baca: Pemprov DKI Jakarta Tutup 26 Tempat Hiburan Malam Selama PSBB Transisi)

Menurut Yurianto, masyarakat harus tetap menjaga jarak dan menggunakan masker di kantor. "Sekalipun berada di kantor dengan orang-orang yang sudah terbiasa kita ketemu, tapi harus kita ingat bahwa mereka berasal dari lingkungan dan risiko yang beda dengan kita," kata dia.

Masyarakat juga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan di moda transportasi umum, seperti kereta, bis, dan angkutan kota. Upayakan tidak berbicara selama di moda transportasi umum dan menhindari posisi berhadap-hadapan kurang dari satu meter "Kita harus mampu menjaga diri agar tetap sehat. Kalau sehat, kita bisa produktif," katanya.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 1.574 kasus pada Kamis (16/7). Dengan begitu, total kasusnya menjadi 81.668 kasus. Sebanyak 40.345 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 3.873 orang meninggal dunia, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Reporter: Dimas Jarot Bayu