Vaksin Corona Diproduksi 2021, Erick Thohir: Masyarakat Tetap Disiplin

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Erick menyambut baik rencana Bio Farma memproduksi vaksin virus corona pada tahun depan.
21/7/2020, 15.06 WIB

PT Bio Farma (Persero) berencana memulai produksi vaksin virus corona pada 2021. BUMN tersebut bakal memproduksi 40 juta dosis vaksin per tahun setelah seluruh tahapan uji klinis selesai.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menilai hal tersebut merupakan kabar baik. Walau demikian, Erick meminta masyarakat tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Masyarakat jangan berasumsi ketika ada suasana yang positif, apakah itu vaksin, penyembuhan yang meningkat, sudah waktunya hidup seperti normal yang dulu, bukan seperti itu," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7).

Menteri BUMN itu mengatakan masyarakat harus tetap menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19. Upaya tersebut bakal membantu pemerintah mengendalikan virus corona.

Jika masyarakat tidak ikut serta mambantu pemerintah, upaya penanganan Covid-19 menjadi sia-sia."Vaksin ini kami pastikan akan ada, tapi saya mohon masyarakat juga disiplin supaya kami bisa terus mengantisipasi," katanya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, Bio Farma juga terus mengupayakan produksi obat untuk terapi penyembuhan corona. Hingga saat ini, belum ada obat dan vaksin resmi untuk menangani pasien Covid-19.

Sekadar informasi, vaksin corona buatan Bio Farma dan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, akan memasuki tahap uji klinis fase tiga. Uji klinis vaksin tersebut bakal dilaksanakan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin itu akan diuji kepada 1.620 sampel manusia. Sample tersebut diambil berdasarkan kriteria umur, mulai dari 18-59 tahun.

"Kriteria yang ikut penelitian ini harus sehat. Jadi orang ini pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darah, jantung, paru-paru," kata Kusnandi.

Selama proses uji klinis fase ketiga, BPOM bakal mendampingi Bio Farma dan mitranya. Alhasil, pemberian izin edar untuk vaksin corona dari BPOM dapat lebih cepat.

"Pada saat uji klinis selesai, kami memberikan izin edar, sehingga bisa segera didistribusikan," kata Kepala BPOM Penny Lukito.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pihaknya akan memfasilitasi proses imunisasi jika vaksin corona sudah bisa diproduksi. Kemenkes, lanjut Terawan, akan menyiapkan anggaran untuk proses imunisasi tersebut.

Menurut Terawan, pihaknya akan membahas bersama dengan Kementerian Keuangan terkait dengan anggaran imunisasi vaksin corona tersebut. "Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan diridhoi oleh Tuhan," kata Terawan.

Reporter: Dimas Jarot Bayu