Uji Klinis Vaksin Corona Merah Putih Buatan RI Ditargetkan Awal 2021

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Suasana fasilitas produksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).
Penulis: Happy Fajrian
30/8/2020, 17.26 WIB

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menargetkan uji klinis vaksin virus corona merah putih buatan Indonesia akan dilakukan pada awal tahun depan.

"Awal tahun depan dilakukan uji klinis dan dilanjutkan untuk di produksi dalam jumlah banyak," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam acara swab test gratis dan penyerahan bantuan Mobil Lab Bio Safety di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Minggu (30/8).

Bambang menuturkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan informasi mengenai pembuatan vaksin corona merah putih. Sebagai perkembangannya, saat ini sudah ada lima perusahaan yang sedang melakukan riset terhadap kandidat vaksin tersebut.

"Kita masih menunggu proses riset yang sedang dilakukan oleh lima pihak ini. Kita juga terus menargetkan dalam waktu dekat atau awal tahun depan bisa segera di produksi setelah uji klinis," paparnya.

Mengenai proses produksi vaksin merah putih, Menteri Bambang menuturkan, ada berbagai pihak yang nantinya dilakukan kerjasama seperti seperti Kalbe Farma dan Sanbe Farma hingga dari swasta.

Sebagai tahapan menunggu proses vaksin yang sedang memasuki tahap riset, berbagai upaya pun terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah. Seperti pembuatan alat uji rapid test hingga peluncuran Mobil Lab Bio Safety yang mampu menguji 600 sampel dalam 24 jam.

Bahkan, Kemenristek mempersilakan bagi Pemkot Tangerang Selatan jika ingin menggunakan wisma tamu Puspiptek untuk tenaga medis. "Silakan jika masih memang ingin menggunakan wisma itu untuk tenaga medis," paparnya.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menegaskan, keberadaan wisma tersebut sangat membantu karena saat ini Pemkot Tangsel masih dalam masa PSBB terkait penanganan Covid-19.

"Lonjakan kasus yang terjadi perlu penanganan ekstra. Adanya bantuan berupa wisma untuk tenaga medis, ini sangat membantu. Karena Pemkot Tangsel pun melakukan upaya untuk warga terdampak," paparnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 188 kandidat vaksin untuk menyembuhkan virus corona per Senin (10/8). Rinciannya, sebanyak 139 vaksin masih dalam tahap pra-klinis atau masih diuji coba ke hewan. Kemudian, ada 25 vaksin pada fase I, 17 vaksin pada fase II, dan tujuh vaksin pada fase III.

Perbedaan pada setiap tahap adalah jumlah orang yang diuji coba dengan vaksin tersebut. Fase pertama hanya melibatkan sejumlah orang, sementara fase ketiga sampai ribuan orang. Namun hingga  kini belum ada vaksin yang disetujui untuk penggunaan secara luas dalam mengobati pasien Covid-19.

Reporter: Antara