10 Vaksin Corona dalam Uji Klinis Fase Akhir, Novavax Masuk Daftar

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/AWW/dj
Thomas Peter Seorang pria berada di laboratorium pembuat vaksin milik China Sinovac Biotech, mengembangkan vaksin virus corona (COVID-19) dengan percobaan, selama kunjungan media yang diorganisir pemerintah di Beijing, China, Kamis (24/9/2020).
2/10/2020, 17.43 WIB

Jumlah kandidat vaksin Covid-19 yang masuk pengujian tahap tiga semakin bertambah. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sudah ada 10 serum antivirus yang sedang memasuki pengujian berskala besar.

Terbaru, perusahaan asal Amerika Serikat yakni Novavax memulai pengujian tahap tiga kepada relawan di Inggris. Sebelum Novavax, anak usaha Johnson & Johnson yakni Janssen Pharmaceuticala juga telah masuk dalam fase tiga tes vaksin.

Delapan kandidat lain adalah vaksin Sinovac, Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm, Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm, University of Oxford/AstraZeneca, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology.

Kemudian ada vaksin Covid-19 yang dikembangkan Gamaleya Research Institute dari Rusia, Moderna/NIAID,serta BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer. Dari sepuluh vaksin tersebut, hanya ada dua vaksin yang memerlukan dosis pemberian sebanyak satu kali yaitu CanSino dan AstraZeneca.

Adapun, vaksin Sinovac serta dua vaksin Sinopharm tersebut menggunakan metode mematikan virus atau inaktivasi. Kemudian, vaksin AstraZeneca, Gamelaya, dan Janssen menggunakan metode non-replikasi vektor virus.

Sementara, vaksin Moderna dan BioNTech menggunakan metode asam ribonukleat (RNA). Untuk vaksin Novavax, metode yang digunakan menggunakan protein subunit.

Di Indonesia, Sinovac menggandeng PT. Bio Farma (Persero) untuk melakukan percobaan vaksin kepada 1.620 orang. Saat ini, uji coba vaksin Sinovac telah memasuki fase tiga.

Juru bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan mengatakan, target perekrutan relawan sebanyak 1.620 orang diperkirakan tercapai pada pertengahan Oktober.

Hingga Rabu (30/9), sebanyak 1.089 orang telah mengikuti vaksinasi pertama atau V1, vaksinasi kedua atau V2 mencapai 650 orang, dan pengambilan darah pasca vaksinasi kedua atau V3 sebanyak 243 orang.

Pengambilan sampel darah bertujuan untuk meneliti peningkatan imunitas tubuh setelah vaksinasi. Hasil pemeriksaan sampel darah untuk 540 relawan baru diketahui pada November 2020 dan akan menjadi acuan PT Bio Farma memproduksi vaksin.

"Itu sebagai laporan pendahuluan dari tim Uji Klinis ke Bio farma dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Rodman saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (2/10).

Kemudian pemerintah juga menyiapkan peta jalan vaksinasi dengan membentuk tim teknis penyusunan, membuat timeline, menyusun konsep regulasi, serta sinkronisasi strategi komunikasi publik. Selanjutnya disiapkan juga dashboard penelusuran program vaksin untuk melacak mereka yang sudah divaksin dan mengetahui efektivitasnya. 

Meski demikian, pemerintah meminta masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan dengan tertib selama vaksin belum ditemukan. Mereka perlu disiplin mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau biasa disebut 3M.

Bahkan peringatan tertib 3M ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat menyerahkan bantuan modal kerja kepada pedagang kaki lima, Selasa (29/9). Penggunaan masker disebutnya sangat penting, terutama bagi pedagang yang berjualan makanan.

Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta para pedagang untuk sebisa mungkin tidak bersentuhan dengan orang lain. "Kalau tidak, aduh, namanya pandemi," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika