Bio Farma Dapat Sertifikat BPOM, Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Corona
PT Bio Farma (Persero) mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik/CPOB atau Good Manufacturing Practice/GMP dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bio Farma pun dapat memproduksi vaksin Covid-19 hingga 100 juta dosis per tahun.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan, sertifikat CPOB diberikan untuk gedung produksi, yaitu gedung 21 di Bio Farma. Sertifikat tersebut diberikan usai inspeksi tahapan produksi dan penjaminan mutu produk.
"Gedung 21 ini memiliki ruang produksi dengan kapasitas produksi 100 juta vial per tahun dan ruang penyimpanan vaksin," kata Penny usai menyerahkan sertifikat CPOB di Bio Farma, Bandung, Rabu (30/12).
Gedung tersebut akan menjadi tempat pemrosesan fill-finish product dari vaksin Sinovac. Sebagaimana diketahui, Bio Farma turut mendatangkan vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku untuk diolah menjadi vaksin di dalam negeri.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah vaksin Sinovac yang dipesan (firm order) dalam bentuk bahan baku berjumlah 122,5 juta dosis.
Ke depan, lanjut Penny, Bio Farma akan memperluas kapasitas produksi hingga 250 juta dosis per tahun. Perluasan akan dilakukan pada gedung 43.
Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir menyambut baik atas penyerahan sertifikat CPOB tersebut. "Dengan demikian Bio Farma sudah sangat layak untuk produksi vaksin Covid-19 untuk masyarakat," ujar dia.
Saat ini, perusahaan pelat merah itu tengah menyiapkan proses distribusi vaksin dengan membuat sistem terintegrasi secara digital. Hal ini untuk memastikan vaksin dapat disalurkan ke seluruh Indonesia.
Berikut adalah Databoks target vaksinasi Indonesia:
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury mengatakan, pemerintah bersama industri farmasi saling bekerja sama untuk bergerak cepat, namun tetap berhati-hati dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
"Kementerian BUMN sejak awal secara konsisten berkomitmen penuh untuk bisa dukung adanya upaya pemulihan kesehatan dengan menggerakan BUMN," ujar dia.
Telah bersinergi dengan kementerian/lembaga lain, seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri dalam pengadaan vaksin, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir pun mengapresiasi pemberian sertifikat bagi perusahaannya. "Ini merupakan pengakuan terhadap kesiapan dan komitmen Bio Farma untuk produksi vaksin Covid-19 dengan mutu terjaga," katanya.