Pemerintah Siapkan Rp 10 T untuk 2,7 Juta Peserta Baru Kartu Prakerja

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga penerima manfaat menunjukkan Kartu Prakerja miliknya usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Pemerintah resmi membuka gelombang 12 Kartu Prakerja, Selasa (23/2).
23/2/2021, 19.25 WIB

Pemerintah menyiapkan Rp 10 triliun untuk gelombang baru program kartu pra kerja semester I 2021. Dengan dana tersebut, pemerintah menargetkan jumlah peserta mencapai 2,7 juta orang.

Adapun, manfaat yang diberikan berupa bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu tiap bulannya selama 4 bulan. Kemudian, insentif survei senilai Rp 50 ribu tiap satu kali survey dengan total survei sebanyak 3 kali.

"Tetap dengan metode semi bantuan sosial," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Selasa (23/2).

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga membuka pendaftaran gelombang 12 dengan kuota 600.000 peserta. Persyaratan pendaftaran kartu prakerja masih sama dengan tahun lalu, yaitu Warga Negara Indonesia, 18 tahun ke atas, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Kemudian, program ini ditujukan kepada pencari kerja, penganggur, pekerja, dan wirausaha yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, program kartu prakerja tidak dapat diikuti oleh pejabat negara, TNI/Polri, ASN, Anggota DPR/DPRD, BUMN/BUMD, Kepala Desa dan perangkat desa, dan Pejabat BUMN/BUMD.

Untuk mendorong pemerataan, kartu prakerja tidak bisa diikuti oleh penerima bantuan dari pemerintah dan duplikasi penerima bansos. Program ini juga tidak dapat diberikan kepada penerima Bansos Kemensos sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), penerima Bantuan Subsidi Upah, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) maupun penerima Kartu Prakerja tahun 2020. Selain itu, penerima kartu prakerja dibatasi maksimal hanya 2 anggota keluarga per Kartu Keluarga.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika