Pebisnis papan atas semakin menunjukkan perhatiannya terhadap ekonomi syariah yang mencakup sektor riil alias industri halal. Contohnya adalah Unilever yang mengembangkan program industri halal melalui Unilever Muslim Centre of Excellence (Unilever MCoE).
Mengutip pemberitaan sejumlah media massa, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Ira Noviarti menjelaskan, sebagai pemain lama di industri fast moving consumer goods (FMCG), pihaknya akan terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang didominasi muslim, salah satunya melalui sektor industri halal.
“Komitmen ini telah kami mulai sejak tahun 1994, di mana kami menjadi salah satu perusahaan FMCG pertama yang pabriknya mendapat Sistem Jaminan Halal (SJH) halal dari MUI,” kata Ira belum lama ini.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung inisiatif swasta semacam itu. Wapres yakin dengan keterlibatan pelaku usaha secara lebih masif akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan produk halal dalam negeri.
“Ini diharapkan dapat menjadikan UMKM Indonesia kembali bergerak dan berkembang menjadi bagian dari global value chain (rantai nilai global),” ujar Ma’ruf Amin. Dan secara lebih luas, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengutarakan hal senada, program semacam McoE bisa memberikan dampak positif kepada ekonomi syariah di Tanah Air.
"Saya menghargai komitmen dan juga keseriusan swasta dalam melahirkan produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya oleh kaum muslim yaitu produk halal, juga mendukung serta mengembangkan program-program yang relevan untuk kebutuhan konsumen muslim," tuturnya.
Pemerintah menilai, produk halal selayaknya mendapat dukungan, terlebih karena selaras dengan program ekonomi berkelanjutan melalui produk-produk industri yang lebih sustain, ramah lingkungan, serta ikut mendukung global guna menghindari ancaman perubahan iklim.
Soal McoE sendiri, ke depan dikabarkan akan menaungi Halal Collaboration Hub dan berbagai program pemberdayaan komunitas muslim lain. Selanjutnya, diharapkan bisa menjadi pusat insight bagi ragam inovasi dan produk yang sesuai dengan dinamika kebutuhan konsumen muslim di Indonesia maupun dunia.
Motivasi utama yang mendasari pengembangan industri produk halal adalah menggaet potensi pasar domestik. Dengan jumlah pemeluk Islam 87,17 persen dari total populasi atau setara 209,12 juta jiwa, Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
Produk halal sendiri merupakan barang-barang yang dinyatakan halal sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Industri produk halal merupakan bagian dari ekonomi syariah yang dikembangkan pemerintah sejak sekitar tiga dasawarsa terakhir