EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Kebab dan Burger, Kuliner Timur Tengah dan Barat yang Jalan Berdamping

Kebab Turki Baba Rafi / Instagram
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
Editor: Ekarina
17/4/2021, 17.30 WIB

Siapa yang tak kenal dua jajanan kebab dan burger? Keduanya merupakan kuliner asing yang cukup populer di Indonesia dan produknya sangat mudah ditemui di restoran cepat saji ataupun kedai sederhana di pinggir jalan.

Dua kuliner ini berasal dari latar belakang negara yang berbeda. Burger berasal dari kota Hamburg, Jerman, namun dipopulerkan dan menjadi ikon makanan di Amerika. Pada awal tahun 90-an, waralaba burger pertama masuk ke Indonesia. Sejak saat itu burger makin populer di kalangan anak muda dan para pekerja produktif yang super sibuk.

Roti bundar dengan isian daging, sayuran, dan lumeran keju serta saus pedas ini kerap menjadi alternatif bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk bersantap. Makanan ini sangat praktis dan mengenyangkan, sehingga bisa disantap sambil bekerja.

Makanan siap saji ini pun akhirnya cepat merebut hati penikmatnya. Jika dulunya di Indonesia, panganan ini hanya bisa dinikmati di gerai restoran cepat saji, kini kudapan ini bisa dibeli mulai dari yang kualitas premium sampai yang menjadi jajanan anak sekolah dengan harga  di bawah sepuluh ribu rupiah.

Burger pun telah menjadi jadi panganan merakyat dengan harga terjangkau dan cita rasa mengikuti selera dan lokal.

Lain cerita dengan kebab. Kuliner ini sebenarnya berakar dari masakan Persia yang diartikulasi oleh masyarakat Turki. Pada medio tahun 2005, nama kebab mulai mencuri perhatian. Meski jauh sebelum itu, kebab sudah masuk Indonesia lewat pedagang Timur Tengah, namun pada awal 2000-an kebab mulai populer di kalangan anak muda Indonesia.

Halaman: