Pemuka agama yang sekaligus mantan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain meninggal dunia usai dirawat karena Covid-19 di Rumah sakit Tabrani, Pekanbaru, Senin (10/5).
Kabar ini disampaikan langsung oleh Direktur Corporate Communicarion RD Tabrani Ian Machyar. Dia menjelaskan kondisi Zulkarnain terus memburuk sehingga harus dipasang ventilator di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Meski demikian, kondisinya terus memburuk sehingga tak bisa diselamatkan. “Benar, ustadz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Satu menit setelah selesai adzan maghrib,” kata Ian di Pekanbaru, Senin (10/5) dikutip dari Antara.
Tengku Zulkarnain sendiri terkonfirmasi positif corona sejak 2 Mei lalu. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan Zulkarnain kemungkinan terpapar corona saat safari dakwah keliling Riau saat Ramadhan.
Zulkarnain adalah mantan Wakil Sekretaris Jenderal MUI periode 2015 hingga 2020. Tak hanya itu, ia juga menjadi Ketua Majelis Fatwa Pengurus Pusat Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi dan perguruan Islam.
Meski demikian, ia tidak mengawali karir keagamaannya secara formal. Pria kelahiran Medan, 14 Agustus 1963 ini merupakan lulusan Jurusan Sastra Inggris, Universitas Sumatera Utara.
Selain menjadi pemuka agama, sosoknya kerap dikenal lantaran kerap mengkritik pemerintah meski diwarnai pernyataan kontroversial. Salah satunya soal pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur yang menurutnya berisiko diserang Tiongkok.
Meski demikian, pernyataannya tersebut dibantah oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko. Moeldoko mengatakan lokasi ibu kota baru lebih aman ketimbang DKI Jakarta.
“Dengan teknologi baru, rudal jelaha mau di mana saja (ibu kota) bisa dilewati,” kata Moeldoko, 28 Agustus 2019 lalu dikutip dari Tempo.