Depok dikenal sebagai kota satelit Jakarta yang menjadi rumah bagi salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI). Keberadaan UI membuat banyak orang tertarik untuk mencari properti di Kota Depok, Jawa Barat.
Bukan cuma soal UI, posisi Depok yang berhimpitan langsung dengan Jakarta Selatan juga mendorong masyarakat memburu properti di wilayah ini. Banyak pusat-pusat kegiatan, khususnya komersial dan pendidikan di Jakarta Selatan yang tak sulit diakses jika Anda tinggal di Depok.
Hal ini pula lah yang membuat Kota Depok menduduki peringkat ketiga dalam tren pencarian properti di Jabodetabek lewat Rumah.com. Sebanyak 11 persen pengguna Rumah.com lebih memilih mencari properti di Kota Depok ketimbang kota-kota lain di Jabodetabek.
Tren pencarian kuartal pertama 2021 properti di Kota Depok hanya kalah oleh Jakarta Selatan (24 persen) dan Jakarta Timur (11 persen). Adapun Bekasi, Bogor, maupun Tangerang, tidak menjadi incaran utama para pemburu properti di Rumah.com.
Mengapa Depok Begitu Menarik di Jabodetabek?
Indeks tren pencarian properti di Kota Depok pada kuartal pertama (Q1) 2021 ini meningkat 152,02 persen jika dibandingkan kuartal pertama 2020 (year-on-year/YoY).
Situasi pandemi Covid-19 yang ‘serba jarak jauh’ membuat banyak pemburu properti konvensional beralih dari pameran ke digital Rumah.com.
Pandemi Covid-19 bukan satu-satunya penyebab tren ini. Kota Depok juga semakin ‘seksi’ di mata para investor maupun pemburu properti lain di wilayah Jabodetabek. Pasalnya, banyak pengembangan infrastruktur yang membuat penghuni Kota Depok dapat dengan mudah mengakses berbagai lokasi di Jabodetabek. Mulai dari penataan Stasiun Depok Baru menjadi Metrostarter yang mempermudah akses KRL Commuter Line, pengembangan jalur-jalur Transjakarta dek rendah ke wilayah Kota Depok, hingga penyelesaian Jalan Tol Serpong-Cinere dan Cinere-Jagorawi (Cijago).
KRL Commuter Line tampaknya akan semakin menjadi andalan sejumlah pekerja di wilayah Jabodetabek lantaran mulai banyak apartemen yang berlokasi di Kawasan transit oriented development alias TOD, khususnya di Pondok Cina dan Stasiun Depok Baru.
Keberadaan KRL sebagai transportasi publik utama menuju wilayah Jabodetabek lainnya diperkuat oleh rute-rute feeder Transjakarta, terutama yang terhubung langsung dengan Stasiun Depok Baru.
Sementara, Jalan Tol Serpong-Cinere dan Cinere-Jagorawi (Cijago) yang menjadi bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) perlahan-lahan mulai berhasil diselesaikan. Tol Serpong-Cinere Seksi II yang masuk ke wilayah Depok, tepatnya ruas Pamulang-Cinere pengerjaannya sudah mencapai 86 persen (CNN Indonesia, 1 April 2021). Adapun Tol Cijago yang sebagiannya sudah dioperasikan, yakni pada ruas Jagorawi-Kukusan, akan terus diselesaikan dan rencananya bakal beroperasi penuh pada akhir 2022 mendatang (Kompas, 28 Mei 2021).
Artinya, Kota Depok akan semakin menarik bagi pengembang dan pemburu properti di masa depan sehingga meningkatkan permintaan dan indeks harga rumah tapak maupun apartemen.
Ingin tahu lebih detail soal Depok? Temukan informasi mendalamnya di AreanInsider Rumah.com
Naik-Turun Harga Rumah Tapak dan Apartemen
Selama setahun terakhir, harga rumah tapak di Kota Depok mengalami turun dan naik. Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) dari sisi harga menunjukkan bahwa harga rumah tapak di Kota Depok sempat turun di awal masa pandemi Covid-19.
Pandemi yang mulai merebak di Indonesia pada pertengahan Maret 2020 langsung terasa efeknya terhadap pasar properti pada kuartal kedua 2020. Pada kuartal ini, indeks harga properti berada pada level 126,7 atau turun sebesar 6,6 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ). Kendati demikian, kontraksi harga ini tak berlangsung lama.
Memasuki Q3 2020, indeks harga rumah tapak di Kota Depok menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks harga pada kuartal ini meningkat sebesar 0,4 persen secara kuartalan. Pada kuartal selanjutnya, yakni Q4 2020, indeks harga rumah tapak di Depok bahkan melesat 9,1 persen ke level 136,2 (QoQ). Indeks harga ini terus menunjukkan kenaikan hingga awal 2021. Pada Q1 2021, RIPMI dari sisi harga untuk rumah tapak menunjukkan kenaikan sebesar 7,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Meski demikian, jika dilihat dari pertumbuhan tahunan (YoY), indeks harga rumah tapak di Kota Depok memang masih naik sebesar 11 persen pada Q1 2021. Akan tetapi, angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan pada Q1 2020 yang mencapai 13 persen.
Adapun indeks harga apartemen di Kota Depok mengalami situasi yang cukup unik ketimbang rumah tapak. Namun secara umum penurunan terus terjadi sejak awal pandemi Covid-19 hingga hari ini.
Pada kuartal pertama 2020, indeks harga apartemen berdasarkan Rumah.com Indonesia Property Market Index di Kota Depok secara kuartalan turun 5,3 persen dari level 106,7. Turunnya harga apartemen semakin tajam memasuki akhir tahun 2020.
Indeks harga apartemen pada Q4 2020 turun hingga 2,3 persen secara kuartalan. Penurunan terlus berlanjut di mana pada Q1 2021 indeks harga ini kembali turun sebesar 2,5 persen dibanding kuartal empat 2020.
Secara umum, indeks harga rumah tapak dan apartemen di Kota Depok menurun cukup signifikan selama masa pandemi Covid-19. Akan tetapi, rumah tapak lebih cepat memulihkan harga pasar ketimbang apartemen.
Hal ini bisa tampak jika dibandingkan secara langsung dalam grafik gabungan di atas. Sebelum pandemi Covid-19, indeks harga rumah tapak dan apartemen di Kota Depok secara bergantian mengalami pertumbuhan. Saat memasuki pandemi Covid-19, keduanya sempat terkontraksi. Namun, indeks harga rumah tapak di Kota Depok mampu kembali berjaya pada pertengahan 2020 walaupun agak sulit mempertahankannya dan kembali menurun.
Melihat situasi ini, Depok menjadi salah satu lokasi hunian yang cukup prospektif saat ini. Pertumbuhan harga properti hunian di Depok saat ini sedang melambat. Pertumbuhan ini akan jauh lebih pesat saat pandemi usai, apalagi saat ini Depok sedang giat membangun sarana transportasi umum terintegrasi. Hal ini akan semakin mempermudah mobilitas warga Depok.
Dari sisi investasi, properti apartemen memiliki prospek yang baik di Depok karena harganya yang saat ini sedang berada pada titik terendah. Adanya sejumlah kampus besar di wilayah ini, Depok akan secara rutin kedatangan ribuan mahasiswa baru setiap tahunnya. Apartemen pun semakin populer di kalangan mahasiswa sebagai alternatif rumah indekos.