Waspada Antibodi Turun, Dokter Usul Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis menunjukan vaksin astrazeneca kepada warga RT 03/RW 03, Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur bersiap untuk melakukan suntik vaksin,Kamis (3/6/2021). IDI meminta suntikan ketiga vaksin Covid-19 bisa dilakukan demi mencegah turunnya antibodi.
30/6/2021, 20.19 WIB

Sejumlah tenaga kesehatan tertular Covid-19 meskipun telah divaksinasi. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun berharap tenaga kesehatan mendapatkan suntikan vaksinasi dosis ketiga (booster) lantaran antibodi cenderung mengalami penurunan setelah 6 bulan.

Untuk itu, ia mengusulkan tenaga kesehatan perlu mendapatkan suntikan ketiga demi menjaga kadar antibodi tetap stabil. "Menurut para pakar dan ahli sekitar 6 bulan setelah suntik ke-2, antibodi dalam tubuh cenderung mengalami penurunan," kata Ketua IDI Daeng M. Faqih kepadada Katadata.co.id, Rabu (30/6).

Daeng mengatakan sebaiknya vaksin merupakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin yang diterima sebelumnya. Namun, hal ini masih dalam kajian lebih lanjut.

Meski menyerahkan keputusan kepada pemerintah, berharap vaksin dosis ketiga bisa diberikan secara gratis kepada tenaga kesehatan dan masyarakat luas. "Serta untuk masyarakat tidak mampu bisa digratiskan," kata dia.

Sementara, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga menilai suntikan tambahan diperlukan bagi tenaga kesehatan. Namun, ia mengusulkan jenis vaksin yang berbeda. "Apakah AstraZeneca atau vaksin jenis lain. Namun bukan Sinopharm," ujarnya.

Ia mengatakan, pengalaman selama ini menunjukkan kombinasi dua jenis vaksin yang berbeda bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap varian baru Covid-19.  "Tidak perlu menunggu uji klinis. Namun tetap perlu konsultasi dengan para ahli obat atau ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization)," katanya.

Meski begitu, Pandu berharap pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan tidak akan menimbulkan sikap iri bagi yang belum divaksin. Sebab, perlakuan khusus ini diperlukan untuk melindungi para tenaga kesehatan.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah belum berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga. Menurutnya, pemerintah tengah menunggu uji klinis dari masing-masing vaksin rampung.

"Kami juga menunggu rekomendasi dari para ahli dulu seperti ITAGI dan organisasi profesi," ujar dia.

Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah tenaga kesehatan yang telah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 1.552.389 orang. Sementara, tenaga kesehatan yang telah menerima vaksinasi dosis kedua mencapai 1.415.009 orang. 

Pemerintah hingga saat ini terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Presiden Joko Widodo pun mencatat, vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 42 juta dosis hingga Rabu (30/6).

"Sampai hari ini sudah 42 juta dosis yang disuntik dan target mulai Juli 1 juta dosis per hari," kata Jokowi dalam Musyawarah Nasional (Munas) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kendari, Rabu (30/6).

Menurutnya, target vaksinasi hingga 1 juta dosis per hari harus tercapai pada Juli. Selanjutnya, vaksinasi harus mencapai target 2 juta dosis per hari pada Agustus. "Harus, karena kunci pemulihan ekonomi adalah Covid-19 kami selesaikan," katanya.

Reporter: Rizky Alika