Tes Swab Antigen dan Tes Cepat Antibodi, Apa Perbedaannya?

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas kesehatan sedang melakukan tes swab
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Sorta Tobing
5/7/2021, 12.13 WIB

Tes usap atau swab test semakin akrab di telinga selama pandemi Covid-19. Bahkan, hasil tesnya yang negatif saat ini menjadi salah satu syarat perjalanan ke luar kota, terutama pengguna transportasi udara.

Tes swab adalah pengujian untuk mendeteksi keberadaan dari virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit. Pengambilan sampelnya cairan lendir di saluran pernapasan, yaitu hidung dan tenggorokan. Metode polymerase chain reaction atau PCR menjadi yang paling akurat dalam pengetesan ini.

Di laboratorium, sampel tes PCR akan dideteksi pola genetiknya untuk mengetahui jenis sel, kuman, atau virusnya. Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO merekomendasikan pengujian ini untuk mendiagnosis Covid-19.

Satu kelemahan tes swab PCR adalah pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan waktu lama, minimal satu hari. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, sudah ada yang mengeluarkan hasilnya dalam hitungan jam. 

Untuk pengetesan cepat atau rapid test virus corona yang lebih cepat, ada dua jenis sekarang. Keduanya adalah rapid tes antigen dan rapid test antibody. Apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Tes Cepat Antigen?

Tes swab antigen atau rapid test antigen merupakan pengujian yang dapat mendeteksi keberadaan virus yang aktif bereplikasi. Tes antigen ini biasanya untuk orang yang baru saja terinfeksi. Namun, kekurangan  tes ini adalah bisa saja yang terdeteksi bukanlah virus corona atau SARS-CoV-2, melainkan virus lain seperti flu atau influenza yang sebenarnya tidak berbahaya.

Apa Itu Tes Cepat Antibodi?

Tes antibodi atau rapid tes antibody merupakan metode deteksi virus corona yang paling awal muncul. Secara teori, ketika seseorang terserang virus corona, maka akan terdeteksi antigen didalam tubuhnya. Kemudian sistem imun tubuh akan memproduksi atau membuat antibodi untuk melawan virus tersebut. Keberadaan dari antibodi inilah yang kemudian akan terdeteksi dengan menggunakan tes swab antibodi.

Kekurangan tes ini adalah hasilnya yang kurang efektif atau kurang akurat. Karena itu, hasil rapid test antibody tidak layak dipakai untuk mendeteksi atau mediagnosis keberadaan Covid-19. 

Perbedaan Swab Antigen dan Antibodi

Meskipun memiliki fungsi yang sama, namun keduanya ternyata berbeda. Apa saja perbedaannya? 

1. Cara Kerja Tes

Perbedaan pertama terletak pada cara kerjanya. Rapid test antigen, sampel diambil dari kedua hidung dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein nukleokapsid dari virus SARS-CoV-2 atau virus corona.

Sedangkan, tes antibodi sampelnya diambil dari darah yang ada di ujung jari. Tes ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah seseorang yang telah terinfeksi Covid-19. Kehadiran antibodi menunjukkan orang tersebut telah memiliki riwayat paparan virus, namun tidak bisa mendeteksi ada atau tidaknya infeksi aktif.

2. Perbedaan Kelebihan dan Kekurangan dari Tes Swab Tersebut

Swab antigen memiliki kelebihan hasilnya yang bisa keluar lebih cepat jika dibandingkan dengan tes PCR. Kelebihan lainnya dari tes ini yaitu lebih akurat jika dibandingkan dengan rapid antibodi. Sedangkan kekuranganny adalah biaya pemeriksaannya yang lebih mahal dibandingkan dengan tes cepat antibodi.

Sedangkan keunggulan tes antibodi adalah biayanya yang paling murah dibandingkan jenis tes Covid-19 lainnya. Hasil pemeriksaannya juga sangat cepat diketahui, hanya sekitar 15 menit saja. Namun, kekurangan  yaitu kurang akurat karena tes ini hanya bisa mendeteksi antibodi yang merupakan respon imun dari adanya infeksi virus. Tes ini hanya bisa digunakan untuk mengetahui riwayat infeksi virus yang pernah terjadi.

3. Cara Membaca Hasil

Perbedaan tes antigen dan antibodi berikutnya terletak pada cara membaca hasil tes tersebut. Hasil tes cepat antigen dapat dibaca untuk mendeteksi keberadaan virus dengan mengetahui sampel uji tersebut positif atau negatif. Untuk tes antibodi cara membacanya reaktif atau non reaktif saja.

4. Biaya Tes Swab

Perbedaan lainnya terletak dari biaya yang dikenakan untuk melakukan tes tersebut. Swab antigen dipatok dengan harga maksimal berkisar Rp 250 ribu untuk yang tinggal di Pulau Jawa dan maksimal Rp 275 ribu untuk  yang tinggal di luar Pulau Jawa. Sedangkan  biaya tes antibodi lebih murah sekitar Rp 150 saja.

Apakah Biaya Tes Swab Bisa Gratis?

Banyak orang mencari cara tes swab gratis. Melansir dari CNN Indonesia, tes swab gratis dapat dilakukan di Puskesmas pada tingkat kecamatan. Namun, masyarakat yang ingin melakukannya harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tes swab gratis hanya bisa diakses oleh mereka yang masuk dalam kelompok kontak langsung. Atau mereka yang terkena contact tracing atau penelusuran kontak dengan kasus positif yang sudah terkonfirmasi sebelumnya. Cara ini dilakukan guna memutus rantai persebaran dari virus corona.

Jika merasa pernah melakukan kontak langsung dengan mereka yang psotif Covid-19, Anda dapat langsung datang ke Puskesmas terdekat sesuai dengan domisili. Berkas yang perlu dibawa adalah surat domisili dan KTP atau kartu identitas lainnya.

Setelah datang ke Puskesmas, Anda akan diminta untuk mengisi formulir kemudian menunggu sampai gilirana mengikuti tes swab. Layanan ini tergolong lambat karena hasil pengujiannya baru dapat diketahui setelah kurang lebih tiga hingga empat hari. Warga yang ikut tes ini harus melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasilnya keluar.