Satu Pasien Covid-19 Varian Delta Bisa Menularkan 117.649 Orang

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Personel Korps Brimob berbaju hazmat mengikuti apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Apel gabungan antara Polri, TNI dan unsur Pemprov DKI Jakarta itu dalam rangka Operasi Kontijensi Aman Nusa-II Penanganan COVID-19 tahun 2021. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
7/7/2021, 14.21 WIB

Varian Delta yang saat ini mendominasi kasus Covid-19 di seluruh dunia memiliki daya penularan yang lebih tinggi disertai waktu inkubasi yang lebih cepat. Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Raden Pardede mengatakan bahwa satu pasien yang terkena varian tersebut dapat menularkan 117.649 orang.

"Satu orang dalam 30 hari tanpa disiplin protokol kesehatan dapat menularkan 117.649 orang," kata Raden dalam Webinar Kajian Tengah Tahun INDEF 2021, Rabu (7/7).

Menurut dia, varian Delta saat ini mendominasi kasus Covid-19 di Jabodetabek. Ini yang menjadi pembeda utama lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran 2020 dan Lebaran 2021. Varian Delta, menurut dia, adalah mutasi virus corona baru yang tidak terduga.

"Ini sama sekali sebelumnya tidak kami perhitungkan," ujar dia.

Ia pun menjelaskan, masa inkubasi varian Delta cenderung lebih cepat dari yang lain, yakni empat hari. Adapun varian awal Covid-19 yang ditemukan di Wuhan mempunyai masa inkubasi 5-6 hari.

Pria yang juga merupakan Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini menyebutkan varian Delta masuk ke Indonesia karena kedatangan pekerja migran ke Indonesia. "Masuknya itu ditengarai apakah lewat pekerja migran Indonesia atau yang datang dari Timur Tengah dan juga ada wisatawan India yang datang ke Indonesia," katanya.

Pemerintah pun menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan menggencarkan program vaksinasi untuk menekan penularannya. Ia menuturkan bahwa sebanyak 47,7 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat hingga 6 Juli 2021.

Ke depan, menurut Raden, pemerintah berkomitmen akan meningkatkan jumlah dosis vaksin. Dosis penyuntikan vaksin ditargetkan mencapai 1,5 juta pada Juli dan Agustus 2021, lalu meningkat menjadi 1,8 juta dosis per hari pada September, 1,8 juta hingga 3 juta dosis per hari pada Oktober, 2,8 juta hingga 3 juta dosis per hari pada November, dan 2,5 juta dosis per hari pada Desember.

Hasil studi tim peneliti gabungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), London School of Hygiene and Tropical Medicine, dan Imperial College London menunjukkan, virus corona varian Delta (B.1.617.2) punya tingkat penularan lebih tinggi yakni 97% dibandingkan varian aslinya. Tingkat penularan itu sekaligus menjadi yang tertinggi dibandingkan varian baru corona lainnya.

Tingkat penularan varian Kappa (B.1.617.1) lebih tinggi 48% dibandingkan varian asli corona. Kemudian, tingkat penularan varian Gamma (P.1) tercatat lebih tinggi 38%.

Varian Alfa (B.1.1.7) dan Eta (B.1.525) sama-sama punya level transmisi sebesar 29%. Sedangkan, tingkat penularan varian Beta (B.1.351) diketahui lebih tinggi 25%.

Varian Delta, Beta, Alpha, dan Gamma saat ini telah dikategorikan sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VoC). Sedangkan, sisanya dikategorikan sebagai varian yang diawasi (varian of interest/VoI)

Adapun, varian Alfa, Beta, dan Delta berkontribusi terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada saat ini. Kementerian Kesehatan mengidentifikasi keberadaannya sejak awal Mei 2021. Dari ketiganya, varian Delta menjadi virus yang paling banyak ditemukan di Tanah Air.

Reporter: Agatha Olivia Victoria