Bila diukur dari tingkat keasamannya, suatu zat dibedakan menjadi 2, yakni zat asam dan zat basa. Zat asam adalah zat yang memiliki takaran dan kadar keasaman atau pH kurang dari 7. Sementara zat basa adalah zat yang memiliki ukuran pH lebih dari 7.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah akrab dengan zat asam maupun zat basa, misalnya sabun mandi yang mengandung senyawa basa. Ketika meminum minuman bersoda, ternyata kita meminum larutan asam.
Pembahasan ini ada dalam pelajaran kimia bagi para siswa Kelas XI SMA atau Madrasah Aliyah ada satu bab pembahasan yang mengungkapkan mengenai sifat asam dan basa. Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya, secara umum merupakan zat masam yang mengandung asam. Hal itu dapat dicontohkan dari asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makan, serta asam benzoat yang sering ditemukan pada pengawet makanan.
Dari asam dan basa ada terdapat perbedaan yang terlihat begitu mencolok. Perbedaan tersebut misalnya terletak pada rasa, kemampuannya dalam merubah kertas lakmus, reaksinya jika dilarutkan dalam air, serta dari sifatnya.
Berikut ragam perbedaan antara asam dan basa dikutip dari buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI karya Unggul Sudarmo:
1. Berbeda Rasa
Perbedaan asam dan basa yang paling mencolok terletak pada rasa keduanya. Zat asam, seperti namanya pastilah memiliki rasa yang masam jika dicicip dengan lidah. Contoh sederhananya adalah vitamin C yang mengandung senyawa askorbat, ketika Anda menghisap zat ini, Anda pasti akan merasakan rasa asam yang kuat. Sementara zat basa umumnya memiliki rasa pahit. Jika tak percaya, letakan secuil saja sabun mandi ke lidah Anda. Rasa pahit yang tak tertahankan pasti akan langsung Anda rasakan.
2. Kertas Lakmus
Pernahkah Anda mendengar benda yang bernama kertas lakmus. Kertas lakmus adalah indikator keasaman yang paling sering digunakan. Kertas lakmus sendiri ada 2 jenis, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Senyawa atau zat asam umumnya akan mampu memerahkan kertas lakmus biru dan tidak merubah warna kertas lakmus merah. Sementara senyawa atau zat basa umumnya akan mampu membirukan kertas lakmus merah dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.
3. Memiliki Sifat yang Berbeda
Perbedaan asam dan basa juga bisa kita lihat dari sifatnya yang menonjol. Sifat asam adalah korosif atau dapat mengikis benda lain (terutama logam) yang bersentuhan dengannya. Sementara sifat basa adalah kaustik atau dapat merusak kulit. Kedua sifat asam dan basa ini harus Anda pahami jika tengah berada di laboratorium. Sifat-sifat tersebut sangat berbahaya, jika Anda tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karenanya tidak boleh asal mencoba atas dua sifat tersebut secara serampangan, harus dilakukan dengan pengawasan dan di laboratorium.
4. Bereaksi dengan Air
Perbedaan asam dan basa juga dapat kita lihat dari hasil reaksi keduanya dengan air. Bila senyawa asam dilarutkan ke dalam air, maka akan terjadi ionisasi yang menghasilkan ion H+, sementara bila senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka ion yang terbentuk adalah ion OH-. Nah, itulah beberapa perbedaan asam dan basa dalam tabel yang bisa kami jelaskan.
Selain mempunyai perbedaan, zat asam dan basa ternyata juga memiliki beberapa persamaan. Salah satu persamaan tersebut misalnya dalam hal kemampuan senyawa tersebut dalam menghantarkan arus listrik. Asam dan basa merupakan senyawa yang sama-sama bersifat konduktor.
Selain ada perbedaan ternyata antara asam dengan basa memilik persamaan keduanya selaku senyawa kimia.
Sifat Asam dan Basa
1. Asam, Basa, dan Garam Bisa Menghantarkan Listrik
Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk sifat larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Demikian juga larutan asam, basa , dan garam. Jika dilarutkan dalam air maka larutan itu akan bersifat elektrolit.
Perubahan zat itu juga terbagi atas tiga hal:
a. Zat yang bersifat asam
Zat asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion H+.
b. Zat yang bersifat basa
Zat bersifat basa adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion OH-.
c. Zat yang bersifat garam
Zat garam merupakan senyawa yang terbentuk dari logam dan non logam yang bergabung dengan ikatan ion.
2. Asam dan Basa Bersifat Korosif
Sifat khas lain dari asam adalah bisa bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain. Sifat ini bisa menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.
Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, tapi basa bisa juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
3. Asam Bereaksi dengan Basa
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa. Kedua larutan ini cenderung bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang penting.
Reaksi antara asam dan basa akan menghasilkan garam dan air. Jadi, reaksi asam dengan basa juga bisa disebut dengan penggaraman.