Salah satu ciri khas keberagaman tradisi dan budaya Indonesia adalah banyaknya rumah adat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Rumah adat tersebut menjadi corak penanda dari masing-masing wilayah karena memiliki ciri khas yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Mengutip buku "Rumah Untuk Seluruh Rakyat" yang ditulis oleh Siswono Yudohusodo, rumah adat berarti rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi kegenerasi dan tanpa atau dikit sekali mengalami perubahan.
Rumah adat juga bisa diartikan sebagai rumah yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan, serta fungsi sosial dan arti budaya dibalik corak atau gaya bangunan.
Rumah adat yang merupakan karya para leluhur menjadi komponen penting dari unsur fisik cerminan budaya dan kecenderungan sifat budaya yang terbentuk dari tradisi dalam masyarakat. Selain itu juga menjadi lambang cara hidup, ekonomi dan lain-lain dari suatu komponen masyarakat.
Banyaknya adat dan budaya di Indonesia membuat banyaknya ragam rumah adat yang berbeda-beda. Mengutip berbagai sumber, Berikut lima rumah adat Indonesia yang cukup populer:
1. Rumah Krong Bade dari Aceh
Rumah adat Indonesa paling populer pertama dipegang oleh rumah Krong Bade. Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat. Rumah ini memiliki tangga di depan rumah yang berfungsi untuk masuk ke bagian dalam. Tinggi tangga tersebut sekitar 2,5–3 meter dari permukaan tanah. Pada umumnya, anak tangga rumah krong bade berjumlah ganjil sekitar 7-9 anak tangga.
2. Rumah Gadang dari Sumatera Barat
Rumah Gadang menjadi rumah adat paling populer di Indonesia yang mudah ditemukan di hampir penjuru Sumatera Barat. Namun tidak semua wilayah bisa berstatus adat Rumah Gadang. Hanya kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.
Secara fungsi, Rumah Gadang terdiri atas beberapa ruangan yang bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.
Desain Rumah Gadang memiliki filosofi yang dianut oleh dua golongan dalam adat Minangkabau. Golongan pertama menganut prinsip pemerintahan yang hierarki menggunakan anjung yang memakai tongkat penyangga.
Golongan kedua, anjuang yang seolah-olah mengapung di udara. Tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut yang belum menikah.
3. Rumah Panggung dari Jambi
Pada posisi ketiga jatuh pada rumah panggung asal Jambi. Dikutip dari hasil penelitian arkeologi budaya Indonesia, rumah adat Jambi ini adalah desain yang tertua yang ada di daerah tersebut. Bentuk dari rumah Panggung ini adalah persegi panjang dengan tangga di depan rumah.
Orang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung ini sebagai “Gajah Mabuk” karena bentuknya yang menyerupai perahu dengan ujung melengkung. Rumah ini digunakan untuk tempat tinggal dan juga tempat bermusyawarah.
4. Rumah Kebaya dan Rumah Gudang dari DKI Jakarta
Dua rumah ini tergolong rumah ada populer di Indonesia karena letaknya di ibu kota. Secara filosofis disebut sebagai rumah kebaya karena bentuk atapnya yang menyerupai pelana. Jika dilipat dan dilihat dari samping, lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya.
Ciri khas dari rumah ini adalah teras luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Bagian depan rumah bersifat semi publik, sementara bagian belakang bersifat pribadi.
5. Rumah Joglo dari Jawa Tengah
Menyebut nama Joglo tentu sudah identik dengan suku dan tradisi Jawa. Namun tidak banyak yang tahu bahwa di Jawa Tengah sebenarnya terdapat 4 jenis rumah adat, yaitu Panggang Pe, Bentuk Kampung, Limasan, dan Joglo.
Joglo adalah bangunan rumah tradisional yang paling dikenal luas, kemudian disusul oleh Limasan. Rumah Joglo adalah bangunan berbentuk persegi dengan 4 tiang pokok di bagian tengah yang dinamakan Saka Guru dan terbuat dari kayu. Untuk menopang tiang menggunakan blandar bersusun yang dinamakan Tumpang Sari.
Demikianlah lima rumah adat Indonesia paling populer yang banyak diketahui oleh masyarakat. Kelimanya dikenal tidak hanya di daerah asalnya, namun juga di beberapa penjuru wilayah Indonesia. Baik itu berupa fisik bangunan yang menyerupai atau gambar yang menjadi ikon.