Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan data GISAID Initiative pada Selasa (4/1), pemerintah telah melaporkan 164 sekuens varian ini.
Jumlah tersebut bertambah 12 dari yang telah dilaporkan pemerintah pada Senin (3/1). Dari jumlah 164 tersebut, sebanyak satu sekuens Omicron terdeteksi di Jawa Timur.
Adapun, GISAID Initiative merupakan institusi yang dibuat oleh pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional untuk mempelajari data genetika virus. Lembaga tersebut biasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk SARS-CoV-2 alias Covid-19.
Sementara, Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, varian Omicron di Tanah Air masih sama dengan kemarin. "152 ya," kata Nadia saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (4/1).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari total 152 kasus, pemerintah menemukan enam kasus penularan lokal. Budi mengatakan, sebagian besar kasus berada di Jakarta, sedangkan beberapa ditemukan di Medan, Bali, dan Surabaya.
Dari 152 orang tersebut, sebagian di antaranya tidak memiliki gejala, sisanya memiliki gejala ringan dan tidak memerlukan oksigen. "Saturasi di atas 95%," ujar dia.
Dari seluruh kasus Omicron itu, 34 orang di antaranya sudah sembuh dan kembali ke rumah. Ia pun memastikan, tidak ada kasus yang membutuhkan perawatan serius di rumah sakit. "Cukup kasih obat dan vitamin mereka bisa kembali ke rumah," katanya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengatakan, perlindungan sel T dari vaksin mampu memberikan perlindungan dari Omicron. Makanya hingga saat ini rasio perawatan di rumah sakit dan angka kematian rendah.
Budi memastikan jumlah Covid-19 varian teranyar di Indonesia masih rendah. Ini lantaran pemerintah telah menerapkan kebijakan karantina pelaku perjalanan internasional dengan cukup ketat.
Di Asia Tenggara, Indonesia berada pada posisi 40, mengungguli Singapura dengan jumlah Omicron 1.600 kasus dan Thailand 1.500 kasus. Sedangkan di kawasan lain, kasus Omicron sudah mencapai ribuan. Amerika Serikat, Inggris, hingga Denmark sudah memiliki Omicron di atas 20 ribu kasus.
Berdasarkan laporan Our World in Data, Botswana menjadi negara dengan proporsi Omicron terbesar di dunia. Hingga 31 Desember 2021, sebanyak 99,3% kasus Covid-19 di Botswana merupakan varian tersebut.
Varian Omicron juga banyak terdapat di Afrika Selatan, yakni mencapai 93,85% dari total kasus Covid-19 dan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Kemudian, kasus Covid-19 varian Omicron di Jepang dan Australia masing-masing sebesar 77,12% dan 74,52%.