Pemerintah kembali membuka kembali pintu penerbangan internasional dari dan ke Bali mulai hari ini, Jumat (4/2). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan seluruh kebijakan ini telah melalui pertimbangan yang matang.
Keputusan untuk membuka kembali penerbangan internasional dari dan ke Bali diambil pemerintah di tengah lonjakan kasus baru Covid-19. Kasus aktif per Jumat (4/2) mencapai 140.254 kasus.
"Saya titip kepada semua pihak untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh Satgas Covid-19. Karena ini semua tidak ada artinya kalau kita tidak disiplin,” kata Menteri Koordinator Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan resmi, Jumat (4/2).
Luhut berharap pembukaan pintu internasional ini dapat banyak membantu perekonomian Bali bangkit kembali. Keputusan untuk membuka kembali Bali, menurut dia, telah melalui pertimbangan yang matang, berdasarkan perhitungan data di lapangan dan masukan dari berbagai ahli.
Ia pun memastikan, pemerintah akan terus mengawasi pergerakan kasus konfirmasi secara harian. "Harapan saya masyarakat Bali benar-benar bisa terbantu dengan kebijakan ini, asalkan kita semua bisa disiplin,” kata Luhut.
Luhut menjelaskan, sebanyak 447 kamar dalam 5 hotel di Nusa Dua, Ubud, Sanur, dan Jimbaran telah ditunjuk sebagai tempat Karantina Bubble. Seluruh jenis karantina juga sudah menyiapkan hotel isolasi dan SOP untuk kasus positif dan kontak erat sebagai antisipasi.
Ia juga memastikan, seluruh protokol kesehatan telah disiapkan dengan matang. Pemerintah juga menurunkan premi asuransi dan memudahkan aplikasi visa untuk wisatawan mancanegara.
Saat keberangkatan menuju Bali, wisman wajib menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi selambatnya 14 hari sebelum keberangkatan. Wisman juga diharuskan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR dari negara asal maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga S. Uno mengatakan pembukaan pintu penerbangan internasional dapat membangkitkan kembali perekonomian Bali. Menurutnya, roda perekonomian Bali telah mengalami kontraksi yang signifikan lantaran pariwisata menjadi tulang punggungnya
Tiga maskapai penerbangan sebelumnya telah mengajukan rute penerbangan internasional ke Bali. Ketiga maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Batik Air.
“Terima kasih atas akselerasi dan sinergitas seluruh stakeholder penerbangan dalam mendukung kebangkitan sektor ekonomi nasional maupun pariwisata, khususnya Bali yang merupakan salah satu kawasan ekonomi terpadu di Indonesia,” kata Sandi.
Sebagian rute yang telah disetujui adalah Garuda Indonesia dengan rute Narita - Bali tanggal 2 Februari 2022, Singapore Airlines tujuan Singapura - Bali tanggal 16 Februari 2022 ,dan Batik Air tujuan Bali - Singapura.
Secara umum waktu yang dibutuhkan wisma untuk melalui proses kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, termasuk menunggu hasil RT-PCR hingga proses penjemputan ke hotel yaitu 104 menit atau 1 jam 44 menit.
Angkasa Pura I juga telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Bali Jimbaran dalam penyediaan fasilitas mini laboratorium untuk melayani tes RT-PCR bagi PPLN, khususnya wisatawan mancanegara. Jumlah bilik yang disediakan untuk melakukan RT-PCR yaitu sebanyak 20 bilik dengan jumlah kapasitas tes PCR mencapai 930 tes per jam.