Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua negara, termasuk Indonesia. Penyebab kemiskinan yang beragam membuat angka kemiskinan semakin tinggi. Penyebab kemiskinan di Indonesia juga cukup beragam, walaupun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia di tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020.
Persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2021 sebesar 9,71%, menurun sekitar 0,43% dibandingkan Maret 2021 dan menurun 0,48% dibandingkan September 2020.
Definisi Kemiskinan
Menurut penjelasan di Jurnal Sosial Humaniora Terapan 1(1), secara etimologis, “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang bermakna tidak berharta benda dan serba kekurangan. BPS juga mengartikan bahwa kemiskinan merupakan sebuah kondisi ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak.
Indikator yang biasanya digunakan untuk menetukan kemiskinan yaitu tingkat upah, pendapatan, konsumsi, mortalitas anak usia balita, imunisasi, kekurangan gizi pada anak, dan lain sebagainya. Selain itu, tolak ukur tingkat kemiskinan juga bisa dilihat dari tingkat kesehatan, pendidikan, dan pelakuan adil di muka hukum.
Penyebab Terjadinya Kemiskinan
Faktor penyebab kemiskinan di Indonesia secara terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Berdasarkan penjelasan di Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan 16(1), berikut penjelasan lengkapnya.
Faktor internal
Penyebab kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau internal. Adapun faktor internal yang bisa menyebabkan kemiskinan antara lain; sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Sikap
Sikap adalah suatu kondisi jiwa dan pikir yang dipersiapkan utnuk memberi tanggapan terhadap objek yang terorganisasi lewat pengalaman serta bisa mempengaruhi langsung pada perilaku. Keadaan jiwa sangat diperngaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan, dan lingkungan sosial.
2. Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman bisa mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku. Pengalaman umumnya didapatkan dari seluruh tindakan masa lalu dan bisa dipelajari. Hasil dari pengalaman sosial akan membentuk pandangan terhadap suatu hal.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi krakter individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan sikap dari setiap orang.
4. Konsep diri
Faktor penyebab terjadinya kemiskinan lainnya yaitu konsep diri. Faktor internal ini sudah menjadi pendekatan yang dikenal sangat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image brand.
Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menetukan perilaku individu dalam menghadapi masalah hidup. Sebab konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
5. Motif
Perilaku infividu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman. Contoh dari motif yaitu kebutuhan terhadap prestise. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan prestise besar, maka akan membentuk gaya yang cenderung mengarah ke gaya hidup hedonis.
6. Persepsi
Presepsi adalah proses saat seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambar yang berarti tentang dunia.
Faktor Eksternal
Selain faktor internal, penyebab kemiskinan lainnya yaitu faktor eksternal atau faktor dari luar, seperti kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kelompak referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh yang diberikan bisa menyebabkan perilaku dan gaya hidup seseorang.
2. Keluarga
Siapa sangka jika keluarga ternyata bisa menjadi penyebab kemiskinan. Pasalnya, keluarga memegang peran besar dan lama dalam membentuk sikap serta perilaku seseorang. Hal ini dikarenakan pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak, yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidup anak tersebut.
3. Kelas sosial
Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama di sekitar masyarakat. Ada dua unsur dalam sistem sosial yaitu kedudukan dan peranan.
Kedudukan sosial merupakan tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan serta prestise hak dan kewajibannya. Kedudukan sosial bsa didapatkan dengan usaha sengaja atau karena kelahiran.
Jika seseorang melaksanaka hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan, maka itu artinya ia telah menjalankan peranannya dengan baik.
4. Kebudayaan
Kebudayaan meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasana yang didapatkan dari individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuai yang dipelajari dari pola perilaku yang normatif seperti ciri pola pikir, merasakan, dan bertindak.
Dampak Kemiskinan di Indonesia
Kondisi kemiskinan ternyata bisa menimbulka beberapa dampak atau akibat. Dari Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan 16(1), disebutkan beberapa dampak kemiskinan di Indonesia seperti berikut:
- Meningkatnya angka pengangguran.
- Banyaknya kasus putus sekolah.
- Muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat.
- Menurunnya kualitas generasi penerus.
- Muncul tindakan kriminalitas.