Kementerian Kesehatan mencatat tambahan kasus virus corona pada hari ini (21/3) mencapai 4.699 kasus. Tambahan kasus harian ini merupakan yang terendah dalam dua bulan terakhir.
Adapun kasus terendah sebelumnya terjadi pada 25 Januari sebanyak 4.878 kasus. Tambahan kasus hari ini, terutama masih disumbangkan oleh Jawa Barat dan DKI Jakarta yang juga mencatatkan tren penurunan kasus.
Jawa Barat melaporkan tambahan kasus positif sebanyak 1.007 kasus, turun 10,6% dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 1.127 kasus. DKI Jakarta juga mencatat penurunan tambahan kasus harian dibandingkan kemarin sebanyak 1.167 kasus menjadi 862.
Jawa Tengah menyusul dengan tambahan kasus positif sebanyak 661 kasus. Jumlah ini naik tipis 0,4% dibandingkan kemarin sebanyak 658 kasus.
Tambahan kasus hari ini berasal dari pemeriksaan terhadap 103.179 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 20.681 orang diperiksa dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), 352 orang diperiksa Tes Cepat Molekuler (TCM) dan antigen 82.146 orang.
Dengan demikian, tingkat positif pengetesan secara harian mencapai 4,55%. Bila dirinci, rasio positif PCR dan TCM sebesar 14,28% dan antigen 2,06%.
Satgas mencatat, total kasus konfirmasi Covid-19 sejak 2 Maret 2020 sebanyak 5.967.182 kasus. Kemenkes juga mencatat terdapat tambahan kematian hari ini akibat Covid-19 sebanyak 154 orang . Sumbangan kasus kematian terbanyak hari ini berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, yaitu masing-masing 42 orang dan 18 orang.
Dengan tambahan itu, total pasien yang sudah wafat akibat corona di Tanah Air mencapai 153.892 orang. Sementara, total pasien yang pulih hari ini mencapai 20.888 orang sehingga total kasus sembuh di Indonesia mencapai 5.609.945.
Adapun kasus suspek tercatat menurun 16.343 orang menjadi 203.345. Adapun, kasus suspek hari ini mencapai 5.929 orang.
Kemenkes bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI sebelumnya mengadakan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2. Hasilnya, total 86,6% penduduk Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Survei dilakukan pada November hingga Desember 2021. Dengan demikian, 86,6% penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19 itu pada bulan tersebut.
Secara rinci, penduduk yang sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi, yakni 99,1% pada November sampai Desember 2021. Sementara, penduduk yang hanya mendapatkan vaksin dosis pertama proporsi antibodinya sebesar 93,1%.
Di sisi lain, penduduk yang belum mendapatkan vaksinasi mempunyai antibodi terhadap Covid-19 sebanyak 73,9%. Selain itu, kelompok yang pernah terdeteksi Covid-19 memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum pernah terdeteksi Covid-19.
Proporsi penduduk pernah terdeteksi Covid-19 dan belum divaksin memiliki antibodi sebesar 88%. Sementara, penduduk yang belum pernah terdeteksi persentasenya sebesar 73,6%.
Kemudian bagi orang yang sudah vaksin dosis pertama dan pernah terdeteksi Covid-19 memiliki antibodi sebesar 96%, dan 91% bagi orang yang belum pernah terdeteksi Covid-19.
Orang yang sudah divaksin dosis kedua dan pernah terdeteksi Covid-19 memiliki antibodi sebesar 99,4%, sedangkanyang belum pernah terdeteksi Covid-19 sebesar 73,6%.