Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich, menjadi tersangka dalam kasus dugaan penipuan terkait investasi binary option atau opsi biner melalui aplikasi Binomo.
Penyidik menemukan dua bukti permulaan berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) saat Fakarich diperiksa sebagai saksi, sebagai dasar untuk menetapkannya menjadi tersangka.
"Ditetapkan sebagai tersangka sekarang," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, saat dikonfirmasi di Bareskrim Polri, Senin malam (4/4).
Fakarich diketahui sebagai guru trading Indra Kenz di Binomo. Whisnu mengatakan bahwa penyidik terus mendalami keterangan Fakarich sebagai tersangka.
Sebelumnya, Fakarich memenuhi panggilan penyidik untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Dia tiba di Bareskrim Mabes Polri Senin siang (4/4) sekitar pukul 11.17 WIB.
Ia sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik Dittipideksus, pada Senin (21/3) dan Kamis (31/3). Saat penyidik hendak melakukan upaya jemput paksa, Fakarich datang atas kemauan pribadi ke Bareskrim Polri.
Terkait kasus ini, sebelumnya Polri sudah menetapkan Indra Kesuma alias Indra Kenz sebagai tersangka. Kemudian ada juga manajer Binomo, Brian Edgar Nababan, yang telah ditetapkan menjadi tersangka pada 1 April 2022. Kedua tersangka ini kini sudah ditahan.
Adapun salah satu tugas Brian, yakni menawarkan pekerjaan afiliator kepada orang-orang yang berpengaruh di media sosial alias influencer.
“Sejak Februari 2019, tersangka mendapatkan jabatan sebagai manajer development Binomo yang bertugas menawarkan kepada influencer Indonesia untuk menjadi afiliator Binomo dengan keuntungan sistem bagi hasil,” kata Whisnu, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (3/4).
Dia menjelaskan, pada 2018, Brian Edgar Nababan mendaftar di perusahaan Rusia 404 Group, yang memiliki kerja sama khusus dengan Binomo. Dugaan awal, Brian mendaftar di perusahaan tersebut lantaran memiliki latar pendidikan di Rusia pada 2014.
Brian kemudian mengawali kariernya di Binomo sebagai pegawai yang melayani pengguna aplikasi atau customer support platform. Pada posisi itu, Brian menerima aduan dari para pengguna Binomo di Indonesia. Dalam waktu sekitar satu tahun berkarier di Binomo, Brian berhasil mengisi posisi sebagai manajer.