Rencana Luhut Patok Tiket Borobudur Rp 750 Ribu Menuai Kontroversi

ANTARA FOTO/Anis Efizudin/YU
Peserta membentangkan bendera merah putih mengelilingi Candi Borobudur saat peringatan Hari Lahir Pancasila di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022). Kegiatan pembentangan bendera sepanjang satu kilometer yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai wujud semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga dasar negara Pancasila.
5/6/2022, 11.17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal. Meski demikian, langkah ini menuai kritik dari warganet.

Penyataan Luhut ini disampaikan dalam akun Instagramnya pada Sabtu (4/6). Selain kenaikan harga tiket, pemerintah akan membatasi kuota turis yang akan naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang.

"Ini kami lakukan demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Indonesia," kata Luhut dalam akun Instagramnya.

Pernyataan tersebut direspons oleh warganet di kolom komentar. Mereka mengatakan tarif tersebut terlalu mahal untuk objek wisata yang kerap didatangi wisatawan. "Objek wisata yang edukatif hanya untuk kalangan berpunya saja kalau begitu," kata warganet dengan akun benn*m*rwent**nt*

Warganet lain meminta Luhut mempertimbangkan tarif setinggi itu. "Harusnya kekayaan sejarah dan budaya Nusantara untuk seluruh rakyat Indonesia sesuai sila kelima Pancasila," kata akun bena***raniw*la.

Tak hanya itu, warganet lain juga khawatir mahalnya tiket masuk Candi Borobudur bisa mematikan pedagang di sekitar objek wisata tersebut. Oleh sebab itu Luhut diminta untuk berdiskusi dengan pihak lain sebelum menetapkan tarif tersebut.

"Saran saya agar didiskusikan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata warganet bernama had***chman19**

Namun ada pula yang memahami keputusan untuk menaikkan tiket masuk Borobudur. Seorang warganet bernama yb**u mengatakan kebijakan ini agar candi tersebut tidak amblas karena terlalu banyak didatangi turis.

"Bagi yang tidak mau naik candi bisa berada di pelatarannya saja," katanya.

Sedangkan Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan tarif tinggi ini didasarkan kondisi candi yang mulai mengalami pelapukan. Namun hal tersebut masih dibahas bersama dengan Presiden Joko Widodo.

"Pemerintah membuat ini semata-mata agar menjaga status sebagai cagar budaya," kata Jodi dalam pesan singkat kepada Katadata.co.id, Minggu (5/6).