Jokowi: Kasus Covid-19 Indonesia Masih Terkendali Meski Ada Kenaikan

ANTARA FOTO/HO-Biro Pers Setpres/tom.
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan kebijakan pemerintah untuk membuka kembali ekspor minyak goreng dan bahan bakunya mulai 23 Mei 2022, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/5/2022).
10/6/2022, 11.58 WIB

Kasus Covid-19 tengah dalam tren kenaikan dalam beberapa waktu belakangan. Namun Presiden Joko Widodo mengatakan peningkatan angka penularan masih terkendali. 

Jokowi beralasan angka rasio positif (positivity rate) Covid-19 RI masih berada di angka 1,03% atau di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%. Presiden juga telah meminta para anak buahnya untuk tetap mewaspadai transmisi corona.

"Ada sedikit kenaikan karena tiga minggu atau sebulan lalu Lebaran. Tapi saya kira kenaikan masih dalam posisi terkendali," kata Jokowi di Rumpin, Bogor, Jumat (10/6) dikutip dari Antara.

 Jokowi lalu meminta masyarakat untuk segera menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal ini penting demi meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi Covid-19.

"Saya tekankan lagi pentingnya booster. Ini akan terus kami lakukan," kata Presiden.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaiatan mengaku khawatir atas kenaikan kasus Covid-19 pekan ini. Oleh sebab itu ia berharap semua pihak kompak menghadapi situasi lantaran Indonesia tak bisa berlama-lama dilanda pandemi.

Luhut juga beranggapan bahwa Indonesia belum perlu terburu-buru masuk ke status endemi Covid-19. Bahkan ia telah menyarankan Jokowi agar menunda dua bulan status endemi RI. 

"Kalau dalam dua bulan bertahan dengan baik maka akan jadi hadiah 17 Agustus," katanya.

Sedangkan kasus corona RI yang dilaporkan pada Kamis (9/6) bertambah 556 orang. Angka ini meningkat 7,3% dari 520 kasus pada Rabu (9/6).