Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke 77 di Lapangan Sriwedari Solo mengalami insiden. Tali bendera terputus sehingga Bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan di tiang bendera.
Usai upacara bendera di Lapangan Sriwedari Solo, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan kejadian tersebut terjadi di luar antisipasi, sehingga tidak dapat dihindari.
"Enggak apa-apa, anak-anak sudah berusaha keras. Wis pokoke (paskibra) tetap semangat," katanya di Solo, Rabu (17/8), seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan putusnya tali bendera tersebut terjadi karena terdapat kerusakan pada ring tiang bendera. Padahal sebelumnya pemeriksaan secara menyeluruh sudah dilakukan.
Meski Bendera Merah Putih gagal berkibar di angkasa, penghormatan tetap dilakukan pada upacara tersebut. Petugas pengerek bendera Muhammad Naban Haikal Fikri, pembentang Muhammad Fashadhiya Ulhaq, dan bagian tengah Albert Maulana berinisiatif membentangkan bendera dengan tangan mereka sambil diiringi lagu Indonesia Raya.
Usai penghormatan, tepuk tangan dari seluruh peserta mengiringi langkah pasukan pengibar bendera sebagai tanda dukungan setelah selesai bertugas.
"Enggak apa-apa, untuk adik-adik yang kemarin saya kukuhkan, bekerja keras pagi, sore, siang, malam. Sudah enggak kehitung gladinya berapa kali," ucap Gibran memberikan semangat.
Terkait dengan makna peringatan HUT ke 77 RI, menurutnya Indonesia masih berada dalam keadaan yang menantang, terutama dengan adanya ancaman krisis global. "Krisis yang mengancam, inflasi yang juga masih mengancam. Namun kita Indonesia, Solo terutama bisa survive," katanya.