Pemerintah mencatat, kasus Covid-19 pada Sabtu (17/9) bertambah 2.079 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi mencapai 6.407.123 kasus. Meski demikian, tren kasus aktif terus menurun sepanjang bulan ini.
Satgas Covid-19 mencatat, pasien sembuh bertambah 2.681 orang, sedangkan pasien meninggal bertambah 8 orang. Dengan demikian kasus aktif Covid-19 pada hari ini kembali mencatatkan penurunan sebanyak 610 orang menjadi 27.850 orang.
Tren penurunan kasus aktif terjadi sepanjang bulan ini. Kasus aktif telah turun 17.358 kasus dari total 45.208 kasus per 31 Agustus 2022.
Adapun Satgas mencatat, tambahan kasus baru Covid-19 paling banyak masih berasal dari DKI Jakarta yang mencapai 893 kasus. Jawa Barat menyusul dengan 375 kasus dan Jawa Timur sebanyak 188 kasus.
DKI Jakarta juga mencatatkan tambahan pasien sembuh paling banyak mencapai 1.596 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 208 pasien dan Jawa Barat 197 pasien. Di sisi lain, tambahan paling banyak pasien meninggal akibat Covid-19 paling banyak terjadi di Jawa Timur sebanyak 3 orang dan DKI Jakarta sebanyak 2 orang. Sementara itu, Sulawesi Utara, Bali, dan Sulawesi Tenggara masing-masing mencatatkan 1 orang.
Meski tren kasus menurun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperingatkan, bakal ada varian baru virus corona. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di Eropa, Amerika, hingga Jepang masih meningkat.
Ia pun memprediksi, ujian Covid-19 di Indonesia bisa terjadi pada enam bulan mendatang, yaitu pada Januari hingga Maret 2023. Namun, mutasi virus diperkirakan lebih lemah dari varian Omicron saat ini.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebelumnya juga mengatakan, kondisi dunia tidak pernah sebaik saat ini untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut akhir dari pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
"Kami belum sampai di sana. Tetapi akhirnya sudah di depan mata," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan pada konferensi pers virtual.
Peluncuran vaksin dan terapi bagi pasien Covid-19 telah membantu membendung kematian dan rawat inap. Adapun varian Omicron yang muncul akhir tahun lalu menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. WHO melaporkan, kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020.