Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mendata total gangguan ginjal akut progresif atipikal atau GGAPA telah mencapai 241 orang hingga hari ini, Jumat (21/10). Dari kasus itu, sebanyak 133 pasien meninggal dunia karena konsumsi obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
"Sampai sekarang kami sudah mengidentifikasi 241 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di 22 provinsi dengan jumlah kematian 133 orang atau 55% dari jumlah kasus," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, Jumat (21/10).
Budi mengatakan tingginya tingkat kematian gangguan ginjal akut disebabkan oleh cepatnya waktu pemburukan pasien atau hanya lima hari. Menkes menyebutkan hal tersebut karena efek racun dalam kandungan zat kimia, yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Budi memastikan bahwa kedua kandungan kimia tersebut menjadi penyebab penyakit gangguan ginjal akut. Adapun, EG dan DEG merupakan racun yang timbul akibat proses pencairan obat menjadi sirup yang menggunakan zat Propilen Glikol.
Dia menjelaskan masuknya EG maupun DEG ke dalam tubuh akan memicu metabolisme tubuh dan mengubah zat tersebut menjadi Asam Oksalat. Asam tersebut pada akhirnya akan masuk ke dalam ginjal dan berubah menjadi Kalsium Oksalat.
Secara sederhana, Kalsium Oksalat adalah kristal kecil dan tajam. Artinya, penyebab utama gangguan ginjal akut adalah rusaknya fungsi ginjal karena masuknya kristal kecil dan tajam ke dalam ginjal.
Budi mengatakan Kemenkes yakin kondisi tersebut menyebabkan waktu pemburukan gangguan ginjal akut sangat cepat. Kemenkes telah melakukan biopsi atau mengambil sampel ginjal 11 pasien yang saat ini dirawat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional atau RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
Berdasarkan data Kemenkes, mayoritas pasien yang berjumlah 153 orang berusia di bawah lima tahun. Kelompok umur terbanyak selanjutnya adalah 6-10 tahun sebanyak 37 pasien, dan kurang dari 1 tahun sebanyak 26 pasien.
Sehingga, total pasien dengan umur di bawah 10 tahun mencapai 89,62% dari total kasus gangguan ginjal akut. Adapun, pasien berumur 11-18 tahun mencapai 25 orang.
Kasus gagal ginjal misterius ini dilaporkan dari 20 provinsi di Indonesia. Berikut grafik Databoks: