Kasus Harian Covid-19 RI Bertambah 860 Pasien, Melandai di Akhir Pekan

ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nym.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster I kepada warga di salah satu pusat perbelanjaan di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (16/12/2022).
18/12/2022, 19.25 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia melandai di akhir pekan. Pada Minggu (18/12), pemerintah mengonfirmasi penambahan 860 kasus baru, turun dari 1.233 kasus baru sehari sebelumnya. 

 Tambahan kasus positif Covid-19 yang mencapai 860 ini setidaknya merupakan rekor terendah setidaknya dalam satu bulan terakhir. Dengan demikian, saat ini jumlah kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 6.709.597 kasus. 

Hari ini, terdapat 2.035 kasus sembuh dan 14 kematian akibat Covid-19. Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 29.695 kasus, turun 1.189 jika dibandingkan sehari sebelumnya.

Meskipun kasus Covid-19 di Indonesia sudah terlihat melandai, kasus di Cina justru kian melonjak terutama setelah otoritas setempat mencabut pembatasan aktivitas. 

Lonjakan pasien ini karena menyebarnya varian Omicron yang sangat menular. Dikutip dari Reuters pada Minggu (18/12), rumah duka dan krematorium di Beijing mulai kelimpungan karena para pekerja dan supir mobil dinyatakan positif. 

Layanan katering hingga parsel juga dihantam karena para pekerja tertular virus tersebut. Cina pelan-pelan mulai meninggalkan kebijakan nol kasus Covid-19. Ini karena restriksi malah menimbulkan keresahan dan demonstrasi warga. 

Namun, pelonggaran tersebut diprediksi membawa dampak serius. Sebuah lembaga penelitian di AS memprediksi lebih dari satu juta orang di Cina bisa meninggal karena Covid-19 pada 2023.

Pada Sabtu (17/12), jurnalis Reuters melihat 30 mobil jenazah masuk menuju rumah duka Dongjiao. Rumah duka tersebut ditunjuk pemerintah untuk menangani krematorium pasien Covid-19. 

Terlihat pula, jenazah terbungkus seprai di bagasi diambil oleh pekerja dengan setelan hazmat. Di dalam rumah duka, ada 20 kantong berwarna kuning yang berisi jenazah. Namun belum dapat dipastikan apakah kematian tersebut karena corona. 

Seorang operator keamanan parkir yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa angka kematian saat ini lebih banyak ketimbang sebelum pencabutan restriksi pada 7 Desember. 

Adapun, para pekerja yang sakit juga dialami selusin rumah duka di Beijing. Padahal, layanan kremasi terus bertambah. "Hanya sedikit mobil dan pekerja sekarang tersedia," kata staf Rumah Duka Miyun.

Reporter: Rezza Aji Pratama