BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Pasang Hingga 4 Meter

ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
Gelombang laut menghantam pondok di pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (27/5/20210).
Penulis: Ira Guslina Sufa
22/1/2023, 09.58 WIB

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Eko Prasetyo mengimbau warga yang tinggal atau beraktivitas di daerah pesisir mewaspadai potensi munculnya gelombang setinggi hingga empat meter. Gelombang tinggi diperkirakan bisa terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia dari 22 sampai 23 Januari 2023.

Menurut Eko, dalam dua hari ke depan angin dominan bergerak dari utara ke timur laut dengan kecepatan 8-20 knot di wilayah Indonesia bagian utara. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan angin dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 6-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sangihe, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Agats, Laut Arafuru bagian timur," kata Eko seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/1). 

Lebih jauh Eko menjelaskan, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, dan perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai. Kondisi serupa juga terjadi di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, dan  Selat Sunda bagian barat dan selatan. Wilayah Jawa dan Nusa Tenggara juga akan merasakan gelombang pasang di perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Sumba.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia selatan Banten-Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, dan Laut Natuna. Wilayah di perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan selatan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud juga terdampak.

Begitu juga dengan perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, dan Laut Banda. BMKG juga mengatakan potensi gelombang pasang juga terjadi di perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat-Papua, perairan selatan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, perairan Amamapere-Agats, dan Laut Arafuru.

Sedangkan Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud. Dampak juga terasa untuk wilayah Samudra Pasifik utara Halmahera tinggi gelombangnya diperkirakan 2,50 sampai 4 meter selama periode 22 sampai 23 Januari 2023.

"Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Eko.

​​​​​​Ia menyampaikan bahwa operator perahu nelayan perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sedangkan operator kapal tongkang sebaiknya mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Eko mengingatkan operator kapal feri untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan operator kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Reporter: Antara