Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan aparat gabungan masih mencari pilot dan penumpang Susi Air yang ditemukan terbakar di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pagi tadi.
Listyo sempat mengatakan pilot dan penumpang Susi Air disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut KKB mana yang dimaksud dalam keterangan pers di Istana Merdeka tersebut.
Listyo mengatakan Kepolisian sedang dalam tahap pencarian pilot dan para penumpang tersebut. Menurutnya, pencarian tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz.
"Saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," kata Listyo di Istana Merdeka, Selasa (7/2).
Perwakilan Susi Air Donal Fariz mengatakan terjadi kehilangan kontak dengan salah satu pesawat Susi Air pada pukul 06.35 WIT. Pesawat yang dimaksud adalah pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro dengan rute Timika-Paro-Timika.
Donal mengatakan pesawat tersebut membawa lima penumpang dengan total muatan sebesar 453 kilogram (Kg). Pukul 09.12 WIT, Susi Air menerima sinyal dari Emergency Locator Transmitter atau ELT pesawat tersebut.
Sesuai prosedur darurat, Susi Air menerbangkan satu pesawat untuk memeriksa posisi pesawat tersebut. Donal mengatakan pesawat yang hilang tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan pacu.
"Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman," tulis Donal dalam keterangan resmi, Selasa (7/2).
Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu bekerja sama dengan otoritas terkait untuk mencari tahu terkait potensi sabotase dari kelompok tertentu.
Sebagai informasi, pesawat tersebut dikemudikan Philips Max Marthin asal Selandia Baru dan membawa lima penumpang. Pesawat lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika menuju Bandara Paro di Nduga pada pukul 05.33 WIT.