Presiden Joko Widodo menyiapkan bantuan kepada korban terdampak gempa di Turki. Bantuan tengah disiapkan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Sosial.
Jokowi mengatakan bantuan akan dikirimkan ke Turki secepatnya. Meski demikian, Presiden tak menjelaskan apa saja bantuan yang dimaksud.
"Secepatnya, tadi pagi masih mencari pesawat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).
Wilayah tenggara Turki diguncang gempa berskala 7.8 pada Senin (6/2). Hingga saat ini, gempa menewaskan lebih dari 5.000 orang di Turki dan Suriah.
Hingga pagi ini, jumlah korban tewas di Turki mencapai 3.419 orang. Sedangkan lebih dari 1.600 orang di Suriah meninggal akibat lindu tersebut.
Gempa ini juga merupakan yang paling mematikan di Turki sejak 1999. Dikutip dari Reuters, otoritas Turki mengatakan 13,5 juta orang terkena dampak di wilayah yang membentang sekitar 450 kilometer dari Adana hingga Diyarbakir.
Sedangkan Kemenlu akan mengevakuasi 104 Warga Negara Indonesia yang terdampak gempa menuju Ankara. WNI tersebut akan dievakuasi dari Gaziantep, Adana, Kahramanmaras, Hatay, dan Diyarbakir.
Evakuasi harus dilakukan karena mereka sudah tak memiliki tempat tinggal yang layak karena dampak gempa. Sementara, rumah penampungan yang disiapkan Pemerintah Turki sudah melebihi kapasitas.
"Saat ini, mereka (WNI) ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, tenda, dan lapangan," kata Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam konferensi pers Selasa (7/2) dikutip dari Antara.
Hingga saat ini, tercatat ada 10 WNI mengalami luka-luka. Sebanyak empat orang sudah dirawat di rumah sakit setempat, sedangkan enam lainnya akan dirawat di RS yang ada di Ankara.