Skywalk Kebayoran Lama Berbayar, Proyek Peninggalan Anies Tuai Protes
Fasilitas Skywalk Kebayoran Lama di Jakarta Selatan menuai perdebatan karena para penggunanya wajib membayar. Proyek Skywalk Kebayoran Lama yang digagas di masa Gubernur Jakarta Anies Baswedan ini, diresmikan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi pada akhir Januari lalu.
Skywalk itu menghubungkan tiga jalur transportasi yakni Koridor 13 di Halte Velbak, Koridor Delapan yakni Halte Pasar Kebayoran Lama dan Stasiun KAI Kebayoran.
Fasilitas penghubung itu dibangun mulai Maret-November 2022 yang menelan anggaran Rp52 miliar bersumber dari APBD 2022.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta menjelaskan skywalk Kebayoran memang bukan merupakan jalur umum atau jembatan penyeberangan orang (JPO), sehingga untuk mengaksesnya perlu menggunakan kartu elektronik.
“Bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum, jadi harus pakai kartu,” kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tiap pengguna dikenakan biaya sebesar Rp3.500 khusus untuk jalur ke Halte TransJakarta atau Stasiun KAI Kebayoran. “Jadi memang itu skywalk untuk memudahkan penumpang ke tiga moda transportasi,” kata Hari.
Pemprov Jakarta Bakal Bangun JPO di Sebelah Skywalk
Dinas Bina Marga DKI Jakarta merancang pembangunaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di dekat Skywalk Kebayoran Lama. Tujuannya untuk mengakomodir masyarakat umum tanpa perlu membayar.
"JPO dibangun tahun ini di sekitar skywalk," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
JPO bakal dibangun di dekat Halte TransJakarta Pasar Kebayoran Lama Koridor Delapan yang berjarak sekitar 180 meter dari Skywalk Kebayoran Lama.
Namun, Hari belum memberikan rincian waktu pembangunan JPO termasuk alokasi anggaran untuk pembangunan fasilitas tambahan itu.
Ia hanya menjelaskan JPO itu nantinya diperuntukkan bagi masyarakat yang melintas, tidak untuk menumpangi angkutan umum.
Dia menjelaskan, JPO sepanjang 450 meter itu tidak seperti JPO Phinisi yang gratis atau masyarakat bebas melintasinya.
Skywalk Kebayoran Berbayar Tanpa Sosialisasi
Masyarakat wajib membayar Rp 3.500 saat menggunakan skywalk yang menghubungan Stasiun KAI Kebayoran Lama melalui Halte TransJakarta Koridor Delapan.
Namun, pengenaan biaya tersebut tidak disosialisasikan luas kepada masyarakat meski saat peresmian pada Jumat (27/1).
Para pengguna transportasi umum pun mengeluhkan ini. Salah satunya, Putri yang dikenakan biaya tanpa ada pemberitahuan.
“Hari Kamis minggu lalu belum ada gerbang pembayaran tapi mulai hari ini dikenakan biaya dan itu tanpa pemberitahuan,” kata wanita asal Depok itu.
Putri berangkat kerja dari Kebayoran melalui Stasiun KAI Kebayoran Lama dan turun di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Untuk menuju stasiun, ia menggunakan Skywalk Kebayoran Lama tersebut yang saat ini harus melalui Halte TransJakarta Koridor Delapan.
"Saya kan tidak naik TransJakarta, hanya mau melintasi skywalk dari arah Koridor Delapan TransJakarta menuju Stasiun KA, tapi dipotong Rp 3.500," katanya.
Apabila menggunakan jalur bawah untuk ke Stasiun KAI, kata dia, harus menyeberang jalan yang padat lalu lintas dengan kontur jalan yang menikung.
Skywalk Kebayoran Lama Berbayar Tuai Protes
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meeminta pemerintah provinsi Jakarta agar tak membebankan tarif kepada pengguna skywalk Kebayoran Lama. Dia menentang pemberlakuan tarif Rp 3.500 bagi warga yang melintas skywalk.
"Fasilitas itu dibangun dengan uang rakyat dan seharusnya dirasakan masyarakat secara gratis. Tentu saya tidak setuju jika lewat jembatan saja harus bayar karena itu merugikan masyarakat," kata Anggara di Jakarta, Selasa.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta itu juga mengingatkan fasilitas tersebut memiliki fungsi utama untuk memudahkan mobilitas masyarakat sehingga tidak perlu dilakukan penarikan retribusi.
"Tujuan jembatan ini kan untuk memudahkan mobilitas masyarakat bukan cuma untuk naik transportasi umum. Kalau naik angkutan umum baru dikenakan tarif yang berlaku," tuturnya.
Ia juga mengaku kecewa dengan Dinas Bina Marga dan TransJakarta yang saling melempar tanggung jawab terkait pengenaan tarif ini.
"Masyarakat harus membayar tapi Dinas Bina Marga dan TransJakarta saling lempar tanggung jawab. Kalau memang belum final, jangan diberlakukan dulu. Sekarang kan masyarakat sudah rugi baru (direncanakan) dicabut," kata Anggara.
Petugas TransJakarta Diminta Beri Akses Gratis Skywalk
Setelah proyek Skywalk Kebayoran Lama diprotes, Dinas Minta Marga DKI Jakarta meminta manajemen TransJakarta untuk memberikan akses gratis bagi pengguna umum. Hari mengatakan sudah menghubungi direksi TransJakarta menyampaikan keluhan masyarakat.
Dia mengatakan agar TransJakarta membebaskan biaya kepada masyarakat umum yang hendak menggunakan akses skywalk dari Halte Pasar Kebayoran Lama menuju Stasiun KAI Kebayoran Lama.
Nantinya petugas jaga itu yang mengarahkan penumpang ke Halte Velbak atau ke Stasiun Kebayoran Lama.
Petugas dapat menggunakan kartu otomatis gratis apabila ada penumpang mengarah ke stasiun kereta.
“Penumpang mau baik ke kereta api, tapi dia tap dari Koridor Delapan, harusnya kan gratis itu, mau ke kereta, saya harus bayar TransJakarta. Itu yang jadi masalah. Tadi saya telepon direktur operasional (TransJakarta),” kata Hari.