Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan sedang memeriksa pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo. Rafael Alun merupakan ayah dari Mario Dandy Satriyo, pelaku penganiayaan yang gemar pamer kekayaan.
Rafael yang menjabat Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II ini berpangkat eselon III. Kekayaan Rafael berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021 mencapai Rp 56,1 miliar.
Jumlah kekayaan Rafael Alun ini lebih rendah Rp 2 miliar dibandingkan harta Menteri Keuangan Sri Mulyani serta nyaris empat kali lipat dibandingkan harta bosnya sendiri, Dirjen Pajak Suryo Utomo. Bahkan, kekayaan Rafael Alun melebihi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang tercatat sebesar Rp 45 miliar.
Kekayaan Rafael ini meningkat sekitar Rp 35 miliar selama 11 tahun. Pada 2011, dia melaporkan kekayaannya Rp 21 miliar dan kemudian pada Desember 2022 menjadi Rp 56 miliar.
Nilai kekayaan yang fantastis itu pun belum menyertakan kendaraan mewah yang kerap dipamerkan anaknya Mario. Mario kerap memamerkan mobil mewah jeep Rubicon dan motor Harley.
Terkait lonjakan kekayaan Rafael tersebut, Inspektorat Jenderal akan mengusutnya. "Saat ini Inspektorat Jenderal Kemenkeu bekerja sama dengan unit kepatuhan internal Direktorat Jenderal Pajak sedang melakukan proses pemanggilan dalam rangka pemeriksaan terhadap pegawai yang bersangkutan," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo dalam keterangan resminya, Rabu (22/2).
Prastowo mengatakan Kemenkeu memiliki mekanisme dalam upaya pencegahan dan deteksi terhadap pelanggaran integritas pegawai di lingkungan Kemenkeu. Saah satu caranya adalah melalui analisis dan pemeriksaan terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA).
Publik sebelumnya ramai membincangkan terkait kabar penganiayaan yang dilakukan Mario yang saat itu mengemudikan mobil mewah Jeep Rubicon. Penganiayaan dilakukan beberapa hari lalu terhadap pemuda bernama David yang merupakan anak dari pengurus GP Ansor.
Warganet pun ikut menyoroti harta kekayaan ayah pelaku karena Mario kerap memamerkan hartanya. Dalam beberapa potongan video yang beredar, pelaku juga sempat mengendarai motor gede (moge).
Kekayaan jumbo ini turut menjadi sorotan langsung dari Menkeu Sri Mulyani. "Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif terhadap seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional," kata Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagram pribadinya @smindrawati hari ini.
Bendahara negara itu juga mengatakan, kantornya mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan pelaku. Ia memasukkan anaknya mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.
Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo dalam keterangan terbarunya juga ikut mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan anak buahnya. Ini karena hal tersebut bisa menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kantornya.
Sementara terkait aduan masyarakat tentang harta kekayaan jumbo ayah pelaku, Suryo memastikan kantornya akan melakukan pendalaman sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saat ini unit kepatuhan internal DJP yakni Direktorat Kepatuhan Internal dan Transparansi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) bekerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah memanggil pegawai tersebut dalam rangka pemeriksaan,” kata Suryo dalam keterangan terpisah.