Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, harta pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang mencapai sekitar Rp 56 miliar tidak sesuai dengan profil kekayaannya. Rafael menjadi sorotan akibat kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya terhadap putra pengurus GP Anshor.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menegaskan tidak ada larangan bagi pejabat untuk mempunyai aset atau harta kekayaan dalam jumlah besar. Namun, menurut dia, profil kekayaannya harus sesuai.
"Bukan dilarang, kalau lihat di announcement banyak yang hartanya jumbo. Yang jadi masalah kan profilnya enggak match. Jadi hartanya jumbo, kalau profilnya match enggak apa-apa. Misalnya bapak-nya sultan, warisannya banyak, ada juga pejabat yang begitu," kata Pahala Nainggolan di Jakarta, Kamis (24/2).
Meski demikian, menurut dia, KPK belum melakukan pemeriksaan detail terkait harta kekayaan Rafael. Namun, ia memastikan harta kekayaan Rafael tidak sesuai dengan profilnya sebagai pejabat eselon III.
"Jadi kasus yang pejabat pajak ini, kami bilang profilnya enggak match. Dia eselon 3 dan di-announcement-nya, detail isinya ya kebanyakan aset diam. Kami belum lihat lagi secara detail atau belum periksa sebenarnya apakah masih ada lagi aset yang lain," ujarnya
Pahala menegaskan bahwa tidak ada masalah bagi pejabat untuk mempunyai harta bernilai miliaran, asalkan profilnya sesuai dan asal harta kekayaannya jelas.
"Jadi komentar saya untuk Rp50 miliar ya kalau gede enggak gede, enggak penting. Tapi profilnya sementara ini belum nyambung," kata dia.
Pahala mengatakan Tim Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK sudah bergerak untuk memeriksa seluruh harta kekayaan Rafael. KPK juga akan segera mengundang Rafael untuk memberikan klarifikasi, tetapi tidak menjelaskan kapan klarifikasi akan dilaksanakan.
Nama Pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo menjadi perhatian publik setelah putranya, Mario Dandy Satrio, menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap anak pengurus pusat GP Ansor. Publik kemudian menyoroti gaya hidup mewah Mario yang kerap pamer kemewahan di media sosial.
Rafael pun akhirnya buka suara dengan menyampaikan permintaan maaf lewat video kepada berbagai pihak yang menjadi korban tindakan Mario Dandy Satrio.