Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyambangi Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar hari ini. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan Hary dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto adalah Koalisi Besar.
Hary Tanoe menyampaikan kedatangannya di Kantor DPP Golkar merupakan penjajakan awal Partai Perindo sebelum masuk Koalisi Besar. Sebagai informasi, Koalisi Besar merupakan gabungan dari dua koalisi politik, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Kedatangan ini kan silaturahminya dulu, nanti baru pembahasan," kata Hary di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (10/4).
Hary menilai kerja sama politik dengan Partai Golkar menjadi penting untuk menjaga kelanjutan pemerintahan. Hary menekankan koalisi bersama partai beringin untuk menjaga program-program yang telah dimulai Presiden Joko Widodo.
Hary akan terus berkomunikasi dengan pimpinan Partai Golkar dan Partai Gerindra. Bons MNC Group itu juga berharap agar koalisi besar menjadi koalisi yang solid untuk membangun negara.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan Hary dan Airlangga telah bertukar pikiran sekitar 60 menit. Menurutnya, Hary sedang mempertimbangkan untuk bergabung ke salah satu koalisi, yakni KIB, KKIR, maupun Koalisi Besar.
Seperti diketahui, Hary sebelumnya telah bertamu ke rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pekan lalu. Meski demikian, Lodewijk menilai belum melihat secara jelas sikap Perindo dalam memilih koalisi partai politik tersebut.
"Dia sedang melihat ini, yang jelas sudah ada gabungan KIB dan KIR, pondasi lagi dibangun. Ada yang ingin masuk ke sana," kata Lodewijk.
Sebelumnya, Prabowo telah mengajak Hary bergabung dengan KKIR saat pertemuan di Kertanegara, Jakarta pada 5 April 2023. Prabowo menyampaikan semakin besar koalisi yang terbentuk maka akan semakin kuat dan solid pemerintahan yang terbentuk.
“Kami akan yakinkan kawan-kawan yang sudah dalam koalisi kami," kata Prabowo.