Sepak Terjang Ganjar Pranowo di PDIP Sebelum Ditunjuk Jadi Capres

Youtube/PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memasangkan kopiah ke Ganjar Pranowo di Istana Batutulis, Bogor, Jumat (21/4). Foto: Youtube/PDIP.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
21/4/2023, 15.44 WIB

Hari Raya Idulfitri pada tahun ini menjadi momen besar bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan kadernya, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

"Hari ini, jam 13.45 WIB kami menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan sebagai calon presiden,” kata Megawati dalam pengumumannya di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4).

Kendati masih dalam suasana mudik hari raya, terlihat banyak tokoh penting yang datang pada acara itu. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, hingga Bendahara PDIP Olly Dondokambey. Terlihat juga hadir politisi PDIP Prananda Prabowo dan Pramono Anung.

Dalam kesempatan tersebut Megawati meminta seluruh struktur partai menyukseskan Ganjar sebagai capres. “Saya perintahkan segera bergerak dan turun ke bawah menyapa akar rumput,” ucapnya. 

Ganjar lalu berterima kasih kepada elite partai banteng. Pada Megawati, ia berterima kasih atas kaderisasi yang dilakukan dari bawah. Pada Puan, ia berterima kasih buat dukungan sejak Pemilihan Gubernur Jawa Tengah selama dua kali. 

Terakhir, pada Jokowi dan politisi PDIP Prananda Prabowo, ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Ia menyebut dirinya adalah kepanjangan Jokowi di daerah. “Untuk membangun dengan spirit menyelesaikan tugas ideologis,” katanya. 

RAKERNAS II PDI PERJUANGAN (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.)

‘Dihukum’ PDIP

Pengumuman PDIP ini sontak menjadi perbincangan warga, hingga berhasil menembus trending topic di Twitter pada siang hingga sore ini. Elektabilitas Ganjar sebenarnya sempat turun lantaran menolak kehadiran Tim Nasional Israel dalam Piala Dunia U20 di Indonesia. Akibatnya, kontes sepak bola global itu batal dilaksanakan di Tanah Air. 

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat elektabilitas Ganjar sempat disalip oleh Prabowo setelah isu tersebut. Laporan Lembaga Survei Indonesia atau LSI pun menunjukkan hal yang sama.  “Ada perubahan urutan untuk pertama kalinya sejak satu tahun terakhir,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparannya beberapa waktu lalu.

Kondisi itu tak berlangsung lama. Elektabilitas Ganjar lalu naik lagi dan berhasil menang tipis dari Menteri Pertahanan, menurut survei SMRC.

Pengamat politik Adi Prayitno menyebut salah satu faktor katrol elektabilitas Ganjar adalah hubungan mesranya dengan Jokowi yang tampak di Solo, Jawa Tengah. Isu keretakan yang muncul antara kedua figur ini akhirnya surut hingga elektabilitas Ganjar kembali naik, seperti grafik berikut: 

Sebelum perkara penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Ganjar sudah berkali-kali mendapat teguran dari partainya. Misalnya, pada 18 Oktober 2022, ia sempat menyatakan kesiapan mencalonkan diri sebagai presiden. Lelaki berusia 54 tahun ini menjelaskan semua anggota partai harus siap jika memang diusung jadi presiden.

Berselang beberapa hari, ia mengubah pernyataannya dengan menyatakan wewenang keputusan capres berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati.  Meski tindakan Ganjar tidak melanggar aturan dasar dan aturan rumah tangga partai, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIDP Komarudin Watubun menilai pernyataan itu menimbulkan multitafsir.

Ganjar lalu diberi sanksi berupa teguran lisan oleh Dewan Kehormatan PDIP.  “Beliau ini bukan kader baru masuk, beliau ini senior, termasuk senior dalam partai. Beliau ini pertama masuk di Papua melakukan kaderisasi di sana. Karena itu beliau harus lebih disiplin,” ujar Komarudin dikutip dari Antara, pada 24 Oktober 2022.

Tahun lalu, Ganjar kerap tak diundang di acara partainya sendiri. Pada September 2022, PDIP mengadakan acara persiapan pemenangan Pemilu 2024 di Kota Semarang yang dihadiri oleh kepala daerah kader PDIP di Jawa Tengah. Anehnya, orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, justru tidak tercantum pada surat berkop DPD PDIP Jateng. 

Ketua DPD PDIP Jateng sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto beralasan cara ini memang hanya mengundang kepala daerah setingkat bupati dan walikota. “Jadi perform tingkat Dewan Pimpinan Cabang itu, yang akan bermain penuh adalah  DPC. Maka ini yang diundang adalah para DPC, understand?” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul, dikutip dari Antara. 

Bulan Mei 2022, ia juga tak diundang dalam acara Pembukaan Pameran Foto Esai dan Bangunan Cagar Budaya yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Padahal acara ini mengundang seluruh kepala daerah yang diusung PDIP. 

Dalam kesempatan itu, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan Ganjar berhak mendapat undangan, meski DPD menganggap Ganjar bersalah. Kegiatan ini bukan sekadar pembukaan pameran foto. “Enggak perlu begitu (tidak mengundang Ganjar). Harus dewasa berpolitiklah. Kemarin itu kan agendanya ada konsolidasi dan pemantapan Jawa Tengah untuk Pemilu 2024,” katanya dilansir dari CNN Indonesia.

Kala itu memang Ganjar sedang diisukan bersaing dengan Puan Maharani, selaku anak Megawati, untuk maju di kursi RI-1. Ia konsisten mengungguli popularitas Puan, bahkan bercokol di posisi puncak. 

PDI PERJUANGAN BERI GANJAR PERINGATAN LISAN (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

Kilas Balik Kiprah Ganjar di PDIP

Gubernur berambut putih ini bukanlah orang baru di partai banteng. Dalam catatan Katadata.co.id, ia bergabung dengan PDIP setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada . Ganjar memang sudah tertarik dengan dunia politik sejak menjadi mahasiswa, ditandai dengan aktif melakukan unjuk rasa. 

Jabatan pertama yang ia emban di partai banteng adalah deputi Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat dari 2002 hingga 2005. Ia sempat ditunjuk sebagai anggota bidang penggalangan panitia pemilihan umum atau pemilu di partai ini. 

Naik tingkat, Ganjar menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR selama dua periode antara 2004 dan 2013. Pada periode pertama, Gubernur Jawa Tengah ini duduk di komisi IV yang bertugas mengawasi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, dan kelautan.  

Pada periode kedua, Ganjar bergeser ke Komisi II. Komisi ini mengawasi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, reformasi birokrasi, pemilihan umum, pertanahan, dan reforma agraria.

Lelaki kelahiran Kabupaten Karanganyar ini kemudian maju ke kontestasi menuju posisi Gubernur Jawa Tengah pada 2013. Berpasangan dengan Heru Sudjatmoko, mereka berhasil keluar sebagai pemimpin Jawa Tengah dengan suara 48,82%. Pasangan politik ini maju dengan dukungan PDIP

Ganjar maju lagi di periode kedua pada 2018 dan menang. Kali ini, Ganjar maju dengan Yasin Maimoen memperoleh pangsa suara 58,78%. Ia tidak hanya didukung oleh PDIP dalam pemilihan ini, tapi juga dari Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Reporter: Amelia Yesidora