Hasil survei lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai tokoh potensial calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2024. Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan Erick cocok menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Berdasarkan temuan Poltracking periode Februari hingga April 2023, nama Erick berkontribusi menaikkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo. Dalam simulasi tiga pasang calon presiden dan wakil presiden, terlihat jika Erick menjadi pasangan Prabowo atau Ganjar akan mendapatkan posisi teratas.
Menurut Hanta Poltracking melakukan survei dengan beberapa simulasi. Pada simulasi pertama saat Erick dipasangkan dengan Prabowo dan meraih suara 30,3 persen. Di bawahnya ada Ganjar-Sandiaga meraih 28,4 persen diikuti dengan Anies - AHY dengan 19,4 persen.
Pada simulasi kedua Erick dipasangkan dengan Ganjar. Pasangan Ganjar-Erick meraih posisi teratas dengan suara 30,4 persen. Di urutan kedua ada Prabowo-Sandi dengan 30,2 persen dan Anies-AHY meraih 20,3 persen suara.
"Pada simulasi ketiga tanpa memasukkan nama Erick tidak ada pasangan yang meraih di atas 30 persen suara, " ujar Hanta.
Pada simulasi ketiga pasangan Prabowo-Airlangga neraih 28,8 persen suara diikuti Ganjar dan Sandi dengan 28,3 persen. Sedangkan Anies- Chairul Tanjung meraih 19,7 persen suara.
Adapun pada simulasi keempat Erick dipasangan dengan Prabowo dan Ganjar didampingi Ridwan Kamil. Hasilnya pasangan Prabowo-Erick meraih 32,7 persen suara. Selanjutnya pasangan Ganjar-RK meraih 30,2 persen diikuti Anies-Khofifah dengan 20,2 persen suara.
Lebih jauh Hanta mengatakan cawapres merupakan faktor penting dalam kontestasi pemilu 2024 mendatang. Karena, kata Hanta, bakal capres teratas yang mencuat saat ini terbilang kompetitif.
“Faktor cawapres penting, karena pertama, sekarang tidak ada capres incumbent. Kedua, capresnya relatif kompetitif, masih mungkin ada kompetisi sehingga variabel cawapres menjadi penting,” kata Hanta.
Hanta mengatakan, cawapres bisa saja tidak terlalu menjadi penentu kemenangan bilamana terdapat salah satu capres dengan elektabilitas yang berada jauh di atas calon lainnya. Dalam presentasinya Hanta menyebut angka 60% untuk calon ‘aman’ tersebut.
Adapun elektabilitas Erick sebagai cawapres dalam tiga bulan terakhir tercatat stabil. Pada Februari elektabilitas Erick 16,5 persen naik menjadi, 16,7 persen pada Maret. Sedangkan pada April suara Erick mencapai 17,1 persen.
Sedangkan untuk beberapa nama potensial lainnya adalah Sandiaga Uni dengan 15,5 persen suara, Ridwan Kamil 13,5 persen suara. Nama lain ada Agus Harimurti Yudhoyono dengan 7,7 persen diikuti Mahfud MD dengan 7,8 persen suara.
Adapun, hasil survei dibagi ke dalam tiga periode yaitu Februari hingga Maret 2023 dan melibatkan jumlah responden yang sama sebanyak 1220 responden. Metode yang digunakan multistage random sampling, para responden diwawancarai secara tatap muka. Margin of error berada pada nilai +/-2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.