Digadang Jadi Cawapres Ganjar, Nasaruddin Umar Tunggu Petunjuk Tuhan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) saat mendampingi Istri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail (kiri) ke Masjid Istiqlal di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
19/5/2023, 13.15 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar digadang-gadang sebagai kandidat calon wakil presiden mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024. Namun, Nasaruddin menyampaikan dirinya belum memberikan jawaban atas tawaran tersebut.

Nasaruddin dan Ganjar mengadakan pertemuan di Manado, Sulawesi Utara belum lama ini. Nasaruddin mengatakan pertemuan tersebut sebatas halal bihalal dan hanya membicarakan topik kebangsaan.

Nasaruddin melanjutkan dirinya tidak membahas hal-hal yang menyangkut politik praktis saat bertemu Ganjar. Walau demikian, Nasaruddin tidak eksplisit menolak jika mendapatkan tawaran sebagai calon wakil presiden dari kandidat manapun.

"Kalau saya biasanya mengambil keputusan, yang penting mengambil istikharah dulu. Saya belum istikharah, tergantung hasil istikharah nanti," kata Nasaruddin di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jumat (19/5).

Istikharah adalah salah satu jenis salat sunnah dalam agama Islam. Umat Islam menjalankan saalat istikharah bertujuan memohon kepada Tuhan untuk ditunjukkan pilihan yang benar.

Nasaruddin menyatakan tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin di bidang apapun, termasuk menjadi Wakil Presiden. Dia menyatakan masih menikmati bekerja sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.

Di samping itu, Nasaruddin mengatakan belum berencana bertemu dengan bakal calon presiden lainnya dalam waktu dekat. "Saya belum pernah dihubungi siapapun untuk bertemu bakal calon presiden lain," katanya.

Di sisi lain, Nasaruddin tidak menentang jika ada tokoh agama yang menjadi bakal calon wakil presiden. Namun, Nasaruddin mengingatkan tokoh agama tersebut untuk tidak mengeksploitasi agama saat melakukan kampanye.

"Mari kita hati-hati dalam melibatkan kitab suci. Karena kitab suci itu elegan sampai akhir zaman, bukan untuk kepentingan sesaat," ujar Nasaruddin.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan partainya membidik sosok imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar sebagai kandidat yang akan diusung menjadi calon wakil presiden. Saat ini PPP telah resmi menyatakan dukungan kepada Ganjar untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024.

"Kyai Nasarudin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kami elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," kata Rommy dalam keterangan resmi, Selasa (16/5).

Rommy beralasan Nasaruddin memiliki kriteria yang sesuai dengan yang diharapkan PPP. Salah satunya, Nasaruddin merupakan tokoh yang bisa diterima oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan.

"Karena kyai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan," kata Rommy.

Meski demikian, Rommy mengatakan Nasaruddin bukanlah calon tunggal yang didekati PPP. Ia mengatakan, nama lainnya yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Reporter: Andi M. Arief