Nasaruddin Umar Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Hartanya Capai Rp 37 M

ANTARA FOTO/Pool/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga (kedua kiri) meninjau perkembangan renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
22/5/2023, 18.12 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar merupakan salah satu kandidat calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pun mengkonfirmasi kabar Nasaruddin masuk radar cawapres.

Awalnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebutkan kandidat cawapres pendamping Ganjar berpotensi lebih dari 10 nama, dan salah satunya Nasaruddin.

"Ya (betul), dari Mbak Puan mosok salah," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/5).

Hasto menjelaskan salah satu tugas yang diemban Puan di PDIP yaitu untuk melakukan komunikasi politik dengan pihak lain.

Cawapres pendamping Ganjar akan diumumkan jika telah mendapat dukungan telah terorganisir oleh partai dan relawan. Cara ini, kata Hasto, telah diterapkan sejak pilpres 2019 dan 2014.

Namun, dia tak menjabarkan kapan diumumkannya cawapres final pendamping Ganjar. "Apakah nanti akan diumumkan pada bulan Juni atau bulan Agustus, juga akan lihat seluruh persyaratan-persyaratan objektif dari seluruh partai politik juga melihat momentum dan juga dinamika politiknya yang ada," kata Hasto.

Harta Kekayaan Nasaruddin Umar

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir pada 2021, total kekayaan Nasaruddin mencapai Rp 37,2 miliar. LHKPN tersebut dilaporkan saat Nasaruddin menjabat sebagai komisaris independen PT Semen Indonesia.

Hartanya terdiri dari tanah dan bangunan, mobil, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas. Nasaruddin memiliki 58 bidang bila dijumlahkan bernilai Rp 13 miliar.

Untuk kategori transportasi dan mesin, kekayaan terdiri dari kendaraan roda dua senilai Rp 212 juta, dan Toyota Innova tahun 2017 senilai Rp 200 juta.

Selain itu, terdapat pula harta bergerak lainnya senilai Rp 60 juta, kas dan setara kas Rp 27 juta dan harta lainnya senilai Rp 1,2 miliar. Adapun Nasaruddin memiliki utang Rp 5 miliar.

Nasaruddin menyatakan lebih menikmati mengurus umat daripada memikirkan kans atau kesempatan menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden dari PDIP Ganjar.

"Saya kira kami tidak pernah dihubungi apapun (soal menjadi cawapres Ganjar). Saya kira kami lebih enjoy mengurus umat," ujar Nasaruddin.

Nasaruddin pun mengatakan apabila nantinya ada pihak-pihak tertentu yang menghubunginya terkait dengan kesempatan menjadi cawapres Ganjar, dia akan melakukan salat istikharah terlebih dahulu untuk mengambil keputusan terbaik. "Tergantung bagaimana hasil istikharahnya," kata dia.

Nasaruddin pun menyampaikan pertemuannya dengan Ganjar di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5), semata-mata untuk memenuhi undangan menghadiri kegiatan halal bihalal dan silaturahmi di Lapangan Tikala, Kota Manado, tanpa membahas masalah menjadi cawapres Ganjar.

"Enggak (tidak membahas soal menjadi cawapres Ganjar). Kami hanya halal bihalal," kata dia.

Kabar Nasaruddin menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar muncul dari Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy. "Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," kata Rommy dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Selasa (16/5).

Reporter: Ade Rosman